Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Utang

Saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang orang tua saya lakukan. Gampang kasihan sama orang yang mau berhutang.  Waktu mau ngutang rela mohon-mohon ngemis-ngemis. Tapi saat ditagih susah sekali bayarnya. Padahal orang tua saya bukan orang kaya. Bayangkan saja PNS tahun 80-an yang sebagian tunjangannya masih berbentuk beras bulog kualitas paling rendah. Patah-patah dan berkutu. Akhirnya banyak utang yang kemudian direlakan nggak ditagih lagi karena nggak kunjung dibayar dan effort nagihnya melebihi jumlah uang yang jadi utangan. Untuk makan kadang ortu yang jadinya harus ngebon ke warung. Bayarnya saat gajian. Padahal gaji tersebut harusnya buat makan 1 bulan ke depan. Setelah saya dewasa, semakin mudah orang bertemu di sosial media dan meminta hutang. Orang yang utang di dunia nyata saja bisa mangkir apalagi yang hanya kenal di sosmed. Saya kadang berpikir "apakah ini adalah profesi mereka? Tukang ngutang nggak bayar profesional?" Ditolak, kamu dimaki-maki,