Langsung ke konten utama

Membuat Sirup Senkit Oleh-Oleh Pontianak Kalimantan Barat

Akhirnya jadi dong sirup senkitnya. Tidak sekuning yang kayak dijual-jual di toko oleh-oleh Pontianak. But berhasil dong yekan?
Begini cara bikinnya:

1. Jeruk kasturi 2.5kg garamin dan diamkan 5-6 hari sambil dibolak-balik 2x sehari. Saya 4 hari itu kayaknya yang bikin kurang kuning. Kurang fermentasi. Hahaha agak gak sabaran anaknya. Next saya bikin yang 5-6 hari biar bener-bener kuning.

2. Dihari terakhir cuci bersih jeruknya supaya nggak ada kandungan garamnya. Hati-hati jeruknya sudah agak lembek. Siram-siram aja biar nggak hancur.

3. Kukus 15 menit, boleh lebih lama kalau jeruknya masih ada yang keras. Dinginkan.

4. Setelah dingin belah pakai tangan dan buang biji dan tangkainya. Ini yang agak lama. Saya sejam buat buang biji dan tangkai sambil nonton Big Mouse 1 episode.

5. Blender dengan air secukupnya. Jangan terlalu lama kalau ingin sirupnya ada tekstur kulit yang bisa dikunyah saat minum nanti. Kalau mau yang halus sekali blender sampai benar-benar hancur semua. Sambil dilihat ada biji jeruk yang ngambang kelewat saat proses buang biji.

6. Masak adonan jeruk, gula 2kg, kamcho 20gram, dan buah samboi sebungkus, sampai mengental. Siap dinikmati dengan es atau air dingin/hangat.

Dari 2.5kg jeruk saya dapat sepanci sirup. Kayaknya bisa 5 toples yang dijual di pasaran. Kalau beli 250ribu ya bestie. Lumayan menghemat ya.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai di Usia 37 Tahun

Kamu tahu trend memulai masa remaja di umur 30-an yang sedang banyak dibagikan di Tiktok? Itu yang sedang saya alami sebenarnya. Jadi beberapa bulan ini saya sedang kembali menjalani ukur '20' tahun saya. Saya kembali menjadi gadis yang single dan menjalani hobi saya tanpa direpotkan kegiatan sebagai istri atau ibu. Sebab ketiga anak saya sudah bukan bayi lagi, saya tak perlu menggendong dan menyusui mereka. Setelah 10 tahun menikah saya diberikan begitu banyak space atau waktu untuk diri saya sendiri. Selama ini saya pikir kehidupan saya berhenti setelah menikah. Karena saya akan sibuk mengurus suami, anak, dan rumah. Ternyata saya salah. Semuanya bergantung pada siapa yang kamu nikahi. Karena kehidupan sebagai istri bukan berarti kamu kehilangan waktu untuk diri kamu sendiri. Selama tanggung jawab tidak kamu abaikan dan suami juga mendukung kamu juga bisa menjadi remaja kembali. Berapa pun usia kamu sekarang. Jadi kalau ada hal-hal yang sebelumnya tak bisa kamu capai saat usi