Bagaimana pengalaman pertama kamu melahirkan? Biasanya melahirkan pertama ini paling berat dan rentann baby blues. Apalagi kalau banyak sekali orang yang memberikan saran-saran yang tidak dibutuhkan atau ucapan-ucapan yang menyakitkan. Saya waktu melahirkan Raza anak sulung saya butuh tenaga dan mental yang ekstra. Benar-benar terkuras habis semuanya. Karena waktu itu mertua dan ipar benar-benar masuk dan mencampuri semuanya. Sementara saya hormonnya turun naik.
Saya paham kalau niat mertua dan saudara ipar saya baik. Cuman apa yang harusnya saya pahami tidak saya dapatkan dari mereka. Padahal saya butuh saran dan tips untuk bisa lancar menyusui. Mental saya babak belur waktu itu.
ASI susah keluar, pelekatan tidak mudah. Untungnya banyak temen AIMI Kalbar yang membantu supaya saya bisa memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan lalu lanjut lagi ASI full sampai 2 tahun lebih.
Kembali lagi ke hari saya mulai pembukaan. Pembukaannya dimulai dari pagi. Lalu berhenti saat malam tiba, saya malah mengantuk dan hampir tidur. Akhirnya diputuskan untuk diberikan obat perangsang. Penderitaan pun dimulai dari tengah malam sampai pagi. Duduk salah, baring salah, miring salah. Saya hampir menyerah sampai akhirnya berhasil melahirkan normal di pagi hari.
Tahu apa yang terjadi pada suami saya? Dia melipir ke ruang inap setelah saya selesai melahirkan. Pergi begitu saja. Untungnya saya tak mempermasalahkan hal itu. Tapi ternyata ada istri-istri yang tersinggung dengan sikap suaminya saat dia melahirkan, suaminya seperti tidak peka dengan apa yang telah dia lalui sepanjang pembukaan itu. Kalau suami saya memang sejak awal dia sudah mengatakan takut melihat darah. Dia selalu menemani di ruang bersalin tapi tidak berani melihat langsung detik-detik anaknya meluncur keluar.
Dia selalu menutupi kepalanya dengan sarung supaya penglihatannya terbatas selama di ruang bersalin. Tiga kali saya melahirkan 3 kali juga dia seperti itu. Waktu pertama kali melihat anaknya BAB dia juga selalu muntah, berikutnya dia juga tetap muntah, tapi saya selalu minta dia untuk membersihkan popok anaknya. Sampai sekarang dia yang lebih sering berurusan dengan memandikan dan membersihkan anak-anaknya. Tidak muntah lagi setelah banyak latihan.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).