Siapa yang sekarang sedang menyusui juga Bun? Sini kumpuuuullll…
Karena usia sudah kepala tiga, saya mulai memperhatikan banget asupan makanan dan minuman saya setiap hari. Apalagi saya masih menyusui. Setiap hari memompa ASI pula buat stok si baby John. Setiap jam atau dua jam saya akan mompa ASI. Tentu butuh banyak minum air putih supaya ASI-nya lancar. Saya membiasakan diri untuk minumnya minimal 4 liter setiap harinya. Supaya ASI-nya tidak susah keluar saat dipompa. Alhamdulillah yang awalnya kejar tayang setiap mau stok ASI, karena stok hari ini besok pasti habis, bahkan pernah kehabisan padahal si baby masih mau menyusu.
Mengapa nggak memberikan ASI secara langsung?
Jadi begini ceritanya, 4 bulan pertama kenaikan berat badan baby John selalu kurang. Mencapai minimal juga susah, karena memang setiap kali menyusu baby John seperti nggak betah lama-lama mengisap. Beda sama kakaknya yang menyusu secara langsung dan nggak lepas-lepas kalau sudah nempel. Akhirnya sebelum imunisasi berikutnya saya putuskan untuk memompa ASI untuk diberikan pada anak saya. Satu bulan berikutnya alhamdulilah kenaikannya sesuai dengan target dan tidak malnutrisi karena memang saat menyusu ASIP dia lebih banyak minum ASInya. Beda kalau menyusu langsung.
Kalau pompanya sendiri sekarang saya beli pompa medela yang elektrik. Sebelumnya saya pake yang manual. Tapi sangat melelahkan soalnya target saya memompa bisa sejam atau dua jam sekali. Jadi sehari saya bisa memompa sampai 10-12x. Capek? Banget. Akhirnya memutuskan beli pompa medela yang elektrik saja. Dulu memilih yang manual karena harga lebih terjangkau dibandingkan yang elektrik. Manual bisa di bawah 500ribu sedang yang elektrik bisa di atas 1 juta. Bahkan ada tuh pompa medela yang harganya sampai 8juta. Sebenarnya dibandingkan susu formula, membeli pompa elektrik jauh lebih hemat harganya. Coba saja kalau susu formula harganya 1juta perkilo, terus sebulan si anak minumnya 4kg, bisa habis 4juta yekan? Dua bulan sudah habis 8juta. Dapat tuh beli pompa medela yang harga 8juta. Satu pompa bisa buat mompa sampai dua tahun kalau memang mau mompa selama dua tahun.
Tapi tenang, kalau mau beli pompa dengan harga hemat, bisa beli yang bekas alias second. Jadi di marketplace ternyata banyak yang jual pompa bekas yang masih layak pakai. Jadi saya nyoba beli yang elektrik yang bekas dan harganya nggak sampai 1 juta. Sudah dapat lengkap. Cuma saya beli botol baru dan selang tambahan buat tipe pompa yang lebih baru. Hanya mesinnya yang saya pake dari yang bekas itu. Dibandingkan beli yang baru lumayan merogoh kocek dalem ya Mak? Semenjak ada marketplace, saya seneng banget belanja online. Soalnya di Pontianak harga barang lumayan beda jauh sama yang di Jakarta dan Jawa. Apalagi sekarang juga banyak marketplace yang ngasih voucher gratis ongkir. Jadi nggak takut sama ongkir walaupun belanjanya jauh sampai ke Jawa.
Setelah pake pompa elektrik, mompa ASI jadi lebih nyaman, nggak secapek sebelumnya. Tinggal pegang aja sudah bisa mompa sendiri. Sehari saya targetnya mompa paling tidak 800ml, supaya bisa memenuhi kebutuhan anak saya, jangan sampai kejar tayang lagi. Alhamdulillah tabungan ASIP yang tadinya hanya bertahan satu hari, sekarang bisa sampai 1 minggu. Jadi saat saya nggak sempat mompa atau banyak menyusui si kakak, stok ASIP buat besok-besok masih aman. Apalagi anak saya juga sudah belajar makan sekarang. Jadi minum ASI nggak sebanyak sebelumnya.
Tapi minum air putih banyak tetap akan saya jadikan kebiasaan sampai masa depan, supaya sehat. Selain saya bisa minum air putih sampai 4 liter setiap hari, sekarang saya juga bisa menghindari gorengan. Padahal sebelumnya doyan banget makan gorengan. Sarapan dan ngemilnya selalu gorengan. Nanti saya cerita soal menu sarapan dan ngemil sehat ala saya ya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).