Menu makanan sebenarnya tak perlu terlampau banyak sehingga pelanggan sulit memilih. Banyak sekali kita menemukan tempat makan yang menyediakan menu di bawah 5 jenis atau bahkan hanya 1 jenis hanya bervariasi di bagian pilihan lauk atau tambahan menu sampingannya. Kalau terlalu banyak menu juga akan menyulitkan bahan dasarnya. Jadi penting sekali membuat variasi menu makanan dengan bahan utama yang sama dibandingkan menu dengan bahannya berbeda antara satu sama lain.
Seperti mie tiaw yang bisa dijadikan berbagai variasi menu. Bisa mie tiaw goreng, mie tiaw bakso, mie tiaw siram, mie tiaw sea food. Hari ini mampir ke Intim Cafe di belakang Masjid Mujahiddin dan menemukan menu 'mie tiaw lemak'. Tak banyak yang menyediakan menu mie tiaw dengan lemak sapi yang dipotong dadu. Kebanyakan orang akan memberikan toping bakso atau daging alih-alih potongan lemak.
Kuahnya terasa segar dan paling penting mendidih sempurna. Kuah harus benar-benar panas supaya mie tiaw matang sempurna. Dibandingkan membuat mie tiaw bakso lebih praktis menggunakan potongan lemak sapi. Sebab bakso harus menggiling daging dulu, membulatkannya dengan merebusnya. Kalau beli bakso beku dari supermarket tentu rasanya tak seenak dengan bakso yang baru selesai dibuat.
Suasana cafenya juga nyaman karena luas dan banyak mejanya. Bahkan saya sempat ke toilet dan ukuran toiletnya sekitar 2.5×3 meter. Toilet sekaligus kamar mandi. Cafenya sendiri aslinya sepertinya sebuah rumah yang kemudian dimodifikasi menjadi cafe. Jadi beda rasanya dengan cafe pada umumnya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).