Langsung ke konten utama

Cukup 2 atau Tambah 1 Lagi?



Standar masyarakat yang menganut paham Keluarga Berencana, dua anak sudah cukup. Apakah benar-benar cukup? Apalagi kalau dapatnya 1 cowok dan 1 cewek. Sudah pas! Begitu rumusnya. Tapi saya sedang mempertimbangkan untuk menambah paling tidak 1 anak lagi. Kalau bisa 2. Jika memungkinkan ya, JIKA. Punya satu anak pun sebenarnya sudah lebih dari cukup waktu saya membayangkan akan membangun rumah tangga. Tapi tentunya tak menolak jika dikasih lebih. Kehamilan kedua muncul setelah anak yang sulung hampir disapih yang kemudian gagal penyapihannya. Bahkan sampai sekarang kadang masih minta ASI. Ujungnya ya berantem dengan adiknya yang merasa ASI adalah miliknya tak bisa diganggu gugat.

Tambah lagi satu gimana?”

Beberapa kali saya bertanya hal yang sama ke suami dan dia tak begitu mengizinkan. Kemudian masalahnya adalah tak ada yang menggunakan alat kontrasepsi di antara kami berdua. Saya sendiri memang tidak pasang alat apa pun begitu juga suami. Pernah dia meminta saya buat pasang alat kontrasepsi yang kemudian saya timpali “Kamulah yang KB”.

Saya sudah bagian hamil, melahirkan, dan menyusui. Bagi-bagi tugas iyekan? Masak saya juga yang KB? Waktu melahirkan Momoy sebenarnya bidan sudah kasih saran buat pasang alat kontrasepsi. Saya? Tidak tertarik. Wkwkkwkwkwkwkw

why?

Tidak KB pun saya tidak gampang hamil, apalagi KB. Sedangkan saya masih berharap menambah anak lagi. Setelah dua kali sakit kontraksi dan dijahit? Masih mau nambah? Padahal waktu hari kelahiran anak bilangnya ‘habis ini sudah, jangan nambah lagi’. Kemudian saya yang ingkar dengan ucapan sendiri. Walaupun perjuangan hamil, melahirkan, dan menyusui adalah perjuangan panjang namun saya tak dapat memungkiri indahnya saat perjuangan itu selesai. Saat melihat mereka tumbuh besar dan sekarang sudah ada yang sekolah. Tambah 1 atau 2 masih bisa sepertinya. Mumpung Umak masih muda, nanti kalau sudah tua risiko kesehatan saat hamil dan melahirkan agak tinggi. Mendingan sekarang kan?


Saat menuliskan ini saya harusnya sudah datang bulan tapi tak ada tanda-tanda bulan tersebut akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.