Dua tiga hari ini saya selalu dihubungi oleh telpon kantor dengan nomor depan 021-XXXX. Yap! Dari Jakarta. Mencari Syahbandi. Ditanya kenal apa tidak sama Syahbandi, saya mutar-mutar otak rasanya tak punya mantan apalagi saudara bernama Syahbandi. Tapi yang jelas nomor HP saya digunakan beliau ini untuk ngutang online.
Baiklah, ini bukan sekali dua kali. Sudah risiko nomor saya memang terpampang nyata di berbagai sosial media. Namanya jualan ya gaes, ya sudah biasa nomornya tersebar, malahan disebar-sebarkan. Tapi ya jangan digunakan sebagai nomor jaminan buat ngutang gitu jugalah ya.
Diakui sebagai ayah pulak.
Sejak kapan aku punya anak nama Syahbandi, jadi bapaknya lagi, bukan emaknya. Syahbandi, katanya kamu tinggal di Arang Limbung Kuburaya. Satu provinsi sih kita. Namun mengapa dari banyak nomor HP orang di dunia ini, nomor HPku yang kau jadikan jaminan?
Tak bisakah nomor mantan pacarmu saja? Jangan-jangan kita pernah pacaran tapi aku tak sadar jadi pacarmu? Soalnya sekarang aku dikejar rentenir setiap hari sudah semacam benar aku ini bapakmu.
Saya sih tinggal blokir saja nomor yang sibuk menghubungi saya itu. Kasihan sebenarnya tapi mereka semakin menambah banyaknya lobang riba di mana-mana. Seharusnya sebelum mencairkan dana untuk si Syahbandi mereka crosscheck dulu nomor HPnya milik siapa.
Benarkah itu ayahnya? Atau ternyata nomor HP yang dia temukan di sosial media. Bagi yang mengenal Syahbandi orang Arang Limbung Kuburaya, boleh tag orangnya ke sini. Siapa tahu saya memang mengenalnya tapi saya lupa.
Baiklah, ini bukan sekali dua kali. Sudah risiko nomor saya memang terpampang nyata di berbagai sosial media. Namanya jualan ya gaes, ya sudah biasa nomornya tersebar, malahan disebar-sebarkan. Tapi ya jangan digunakan sebagai nomor jaminan buat ngutang gitu jugalah ya.
Diakui sebagai ayah pulak.
Sejak kapan aku punya anak nama Syahbandi, jadi bapaknya lagi, bukan emaknya. Syahbandi, katanya kamu tinggal di Arang Limbung Kuburaya. Satu provinsi sih kita. Namun mengapa dari banyak nomor HP orang di dunia ini, nomor HPku yang kau jadikan jaminan?
Tak bisakah nomor mantan pacarmu saja? Jangan-jangan kita pernah pacaran tapi aku tak sadar jadi pacarmu? Soalnya sekarang aku dikejar rentenir setiap hari sudah semacam benar aku ini bapakmu.
Saya sih tinggal blokir saja nomor yang sibuk menghubungi saya itu. Kasihan sebenarnya tapi mereka semakin menambah banyaknya lobang riba di mana-mana. Seharusnya sebelum mencairkan dana untuk si Syahbandi mereka crosscheck dulu nomor HPnya milik siapa.
Benarkah itu ayahnya? Atau ternyata nomor HP yang dia temukan di sosial media. Bagi yang mengenal Syahbandi orang Arang Limbung Kuburaya, boleh tag orangnya ke sini. Siapa tahu saya memang mengenalnya tapi saya lupa.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).