Dulu,
saya pikir saya tak akan pernah kehabisan bahan untuk dituliskan.
Pernah saya berpikir bahwa writer’s block
hanya mitos buat diri saya. Sebab saya memiliki banyak hal yang dapat
saya tuangkan dalam bentuk tulisan atau tepatnya banyak hal yang
ingin saya curhatkan
secara online. Demikianlah
kegiatan ngeblog saya
dulunya. Ternyata hal yang
saya anggap mitos kemudian terjadi. Kebanyakan bukan hanya karena tak
banyak waktu yang bisa diluangkan untuk menulis, melainkan kelamaan
tidak menulis akhirnya bingung mau menuliskan apa. Beda sama dulu ya,
karena curhat setiap
hari, blognya terisi terus. Menulis pun tidak terlalu banyak berpikir
soal faedah atau
unfaedah. Pokoknya
tulis, posting, dan melakukan spamming
adalah hal yang biasa.
Saya
tak ingin mengatakan bahwa
tulisan saya nyampah.
Apa pun isinya, setidaknya tulisan itu adalah bagian dari diri saya.
Bagian dari sejarah kehidupan saya. Biarpun isinya hanya
curhat. Bahwa
tulisan itu adalah isi kepala saya masa itu. Setelah
menikah ternyata banyak sekali halangan untuk konsisten menulis
seperti dulu. Jangankan mau menulis yang bagus, menulis apa saja yang
bisa saya pikirkan pun terasa sulit. Konsentrasi kurang. Pantas saja
blogger perempuan yang saya kenal dulunya, juga tidak bisa update
tulisan harian minimal 1 post.
Banyak
hal yang harus diurus dan dipikirkan. Mau berpikir soal ide yang bisa
dituangkan ke blog jadinya bukan hal yang mudah dan mengalir seperti
dulu. Kalau sekarang saya sendiri hanya bisa menulis kalau anak saya
yang kecil sudah tidur. Sebab dia tak bisa membiarkan Umaknya tenang
menulis, dia yang akan ikutan mencet semua huruf yang ada di
keyboard. Kadang dia
minta lagu kesukaannya yang diputar atau video baby shark.
Karena
itulah sebabnya saya mengajak teman-teman, sesama blogger perempuan
untuk membuat komunitas dare blogger. Komunitas ini sebenarnya hanya
untuk membuat tema harian bagi blogger yang ingin menulis setiap hari
dan bingung mau menuliskan apa. Setiap akhir bulan juga kami akan
saling bertukar tema untuk bulan depan. Sehingga tak ada lagi cerita
writer’s block.
Soalnya semua ide sudah ‘disimpan’ dan akan diterbitkan setiap
hari melalui instagram @dareblogger. Jadi saat saya hanya punya waktu
sedikit untuk menulis, saya bisa mengintip tema yang terbit di sana.
Langsung berpikir sebentar dan menulis secepat mungkin. Maklum kalau
anak saya yang kedua bangun, laptop akan segera dikuasai. Buyarlah
cerita menulis.
Bagi
teman-teman blogger yang punya masalah yang sama, mau perempuan atau
laki-laki, silakan mengintip di akun instagram @dareblogger. Siapa
tahu tema harian yang tersedia di sana bisa membantu teman-teman
untuk memiliki tulisan lebih banyak dan tak bingung mau mengisi
blognya dengan tema apa. Khusus blog saya sendiri memang isinya lebih
personal mengenai pemikiran dan kehidupan saya, jadi apa pun tema
yang diberikan selalu akan saya kaitkan dengan ke kehidupan pribadi
saya.
Perjalanan
ngeblog ini masih panjang. Masih banyak artikel yang ingin saya
tulisan di blog ini. Semoga saya terus diberikan kesehatan untuk
menulis lebih banyak lagi. Berbagi lebih sering lagi. Tahun 2019 ini
saya masih mengumpulkan energi untuk menulis setiap hari dan membuat
diri saya ‘berhutang tulisan’ jika ada hari yang lewat tanpa
tulisan apa pun.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).