Day 6
Tatapan mata kita akhirnya bertemu setelah terakhir kali kamu bilang, kamu akan menemukanku lagi. Nanti di ibukota negaramu. Janji itu terucap. Terpatri. Masih kuingat hingga hari ini. Ya, kutunggu saat itu tiba. Paspor sudah kusiapkan. Sudah kubayangkan negeri yang akan kudatangi, untuk menemukan dekapan hangatmu kembali. Aku diam. Begitu juga kau. Meskipun begitu banyak yang ingin kuucapkan setelah 5 tahun janji itu terikrar.
Kita tak pernah menepatinya. Aku, kamu, kita ingkar janji. Di tengah perjalanan itu, kubertemu dia, dan kamu pun bertemu dia. Kumenikah. Kaupun menikah. Dengan orang yang berbeda. Walaupun kita tahu, kepingan hati kita pernah menyatu. Mungkin masih hingga detik ini.
"Jangan lihat aku seperti itu."
Ucapanmu malam itu masih teringat jelas serasa kemarin kumendengarnya. Aku hanya tersenyum pahit seakan menyadari bahwa terlalu banyak aral yang harus kita lewati untuk bersama. Jarak yang terlalu jauhkah? Cinta yang terlalu cepat bertumbuhkah? Atau bisa jadi kita bertemu di waktu yang keliru. Saat hatiku kosong, kamu membuatku jatuh cinta. Terlalu dalam hingga air mata pun tak mampu kukeluarkan untuk menghapus sisa cinta itu.
"Apakah ini adalah terakhir kalinya?"
"Kita hanya akan berpisah sebentar, nanti kita akan bertemu lagi."
"Di mana?"
"Datanglah padaku, aku akan menunggumu."
Kemudian aku tak pernah datang. Tak pernah merencanakan untuk datang. Kembali ke kehidupanku sebelumnya, tanpamu. Padahal aku tahu, kau telah mencuri hatiku dan seharusnya kuambil kembali hati yang telah kau curi itu. Tapi tak bisa. Kubiarkan saja kamu miliki hatiku. Begitu saja. Lalu kita memilih jalan yang lebih dewasa. Menikah dengan orang yang mungkin untuk kita nikahi. Membuat kompromi dalam hidup kita dengannya.
Entah kau tahu atau tidak, bahwa kita memang ditakdirkan untuk saling mencintai, tapi tidak untuk saling menikahi. Jika kamu baca ini, ingin kukatakan terima kasih telah membuatku jatuh cinta sedalam itu dan memberikan debaran bahagia yang pernah ada. Semoga kamu pun berbahagia dengannya, sama sepertiku yang bahagia memilihnya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).