Terkadang kita lupa, how lucky we are.
Raza, rezeki terbesar saya yang pertama. Lebih kurangnya. Baik nakalnya. Saya punya dia. Dia punya saya.
Tertegun lama saat mendengar ada kenalan yang memberikan berita anaknya yang lahir prematur meninggal dunia setelah beberapa hari dilahirkan. Delapan tahun menanti untuk memiliki buah hati, hitungan hari menjadi tabungan di surga.
Berat, berat menggambarkan kehilangan darah daging kita hingga tak ada kata yang bisa memberikan sebutan untuk orang tua yang kehilangan anaknya.
Anak yang kehilangan orang tuanya, anak yatim piatu.
Istri kehilangan suami, janda mereka menyebutnya.
Suami yang kehilangan istri, duda namanya.
Namun orang tua yang kehilangan anak, entah bagaimana cara menyebutnya. Terlalu menyakitkan untuk diberikan nama.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).