Si "mbak" harus pulang kampung karena satu atau lain hal? Atau Anda belum menemukan "jodoh" alias asisten rumah tangga yang pas? Mengurus rumah, anak, plus pekerjaan di kantor memang terlihat mustahil dilakukan tanpa bantuan, tapi sebenarnya ada kiat-kiat yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi sedikit level stres. Apa saja? Yuk, simak di bawah ini!
1. Jangan terlalu pusingkan noda di pakaian
Menjaga kebersihan baju semua anggota keluarga memang punya tantangan tersendiri. Si kecil yang pulang dengan noda lumpur di celana, pasangan pulang dengan noda tinta di kemeja, semuanya ini bisa bikin Anda senewen. Tapi, cara mengatasi noda sebenarnya tidak sulit kalau Anda tahu caranya. Misalnya, coba lihat cara menghilangkan noda tinta yang sudah kering di baju di sini
Mulailah dari memilah-milah tumpukan cucian: tangani semua baju yang bernoda atau sangat kotor terlebih dahulu. Kemudian, setelah Anda berhasil mengangkat nodanya (meskipun belum sepenuhnya hilang), cuci pakaian seperti biasa di mesin cuci. Intinya, jangan pusing duluan.
2. Ajari anak membereskan mainannya
Salah satu hal yang sering bikin kesal ketika bersih-besih adalah mainan yang berserakan di mana-mana. Padahal, rasanya Anda sudah memungutinya berkali-kali. Ada cara untuk mengatasi hal ini: ajari si pemilik mainan untuk melakukannya sendiri!
Hal ini memang membutuhkan kesabaran dan disiplin, tapi ingatlah manfaat jangka panjangnya. Selain Anda tidak lagi perlu memunguti mainannya 5 kali sehari, si kecil juga belajar bertanggung jawab. Setelah beberapa saat, dia akan mengerti kewajibannya membereskan mainannya.
3. Buat jadwal
Anda tidak akan bisa bersantai jika Anda harus mengerjakan semuanya dalam satu hari: menyapu dan mengepel, mencuci pakaian, membersihkan jendela, dan sebagainya. Beberapa pekerjaan rumah cukup dilakukan satu hingga dua kali seminggu. Demi kewarasan Anda, buat jadwal untuk merotasi pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
Misalnya, tentukan hari Rabu malam ketika Anda bisa pulang lebih cepat dari kantor sebagai waktu mencuci. Siapkan beberapa jam khusus untuk menyapu, mengepel, dan membersihkan jendela pada Sabtu pagi supaya di sore hari Anda bisa jalan-jalan dengan keluarga. Dengan pengaturan yang baik, Anda akan bisa punya rumah bersih dan waktu bersantai.
4. Libatkan pasangan
Di abad ke-21, tugas bersih-bersih rumah bukan hanya kewajiban eksklusif satu pihak. Libatkan pasangan dalam membereskan rumah. Dengan demikian, beban ini tidak hanya terletak di pundak salah satu pihak. Lagipula, pasangan juga akan ikut menikmati rumah yang bersih dan rapi, bukan?
Ajak pasangan berdiskusi tentang apa saja yang bisa dia lakukan, dan masukkan ini ke dalam jadwal bersih-bersih rumah. Selain menjadikan hidup Anda lebih mudah, partisipasi pasangan juga akan memberikan contoh yang positif pada anak-anak.
5. Turunkan standar
Ada sedikit debu di permukaan rak buku? Tidak apa-apa! Terimalah bahwa Anda bukan manusia super yang bisa mengerjakan semuanya secara sempurna setiap saat. Memang sulit melakukan hal ini kalau Anda tipe orang yang perfeksionis. Tapi Anda juga tidak ingin stres setiap hari, bukan?
Usahakan agar rumah terjaga bersih dan rapi, tapi coba turunkan standar "bersih" dan "rapi" di kamus Anda. Yang terpenting, Anda dan anggota keluarga hidup nyaman dan sehat. Dan hal ini tidak akan bisa terjadi jika Anda senewen tiap hari karena ada sedikit debu di rak buku.
Nah, demikianlah tips supaya Anda bisa bersih-bersih rumah tanpa stres, meski tanpa si mbak. Jika ada hal yang tidak berjalan lancar, jangan jadikan hal ini sebagai pemicunya. Misalnya, jika Anda sudah menerapkan cara menghilangkan noda tinta yang sudah kering di baju tapi tidak sukses, jangan terburu-buru emosi. Cari solusi lain, misalnya gunakan jasa penatu yang punya pengalaman dan perlengkapan lebih baik untuk menanganinya.
Selain itu, tetapkan waktu untuk Anda sendiri, yang bisa Anda gunakan untuk pergi ke salon atau ke kafe dengan teman. Menjaga kebersihan rumah memang penting, tapi kesejahteraan Anda jauh lebih berharga.
Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan. Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).