Jalan
empat tahun menikah akhirnya saya sudah punya gambaran yang sangat
jelas mengenai rumah yang ingin saya miliki bersama keluarga. Bukan
rumah besar dengan tiga lantai. Bukan rumah seperti itu yang ternyata
yang saya dambakan. Rumah dengan halaman yang sangat luas dengan
banyak tanaman hijau dan bunga-bunga di sekelilingnya. Rumahnya
sendiri dengan ukuran yang meminimal mungkin. Cukup untuk berdua
sebab saya ingin membangun beberapa rumah mungkin di tanah yang sama
sehingga nantinya anak-anak saya akan tinggal di rumah yang berbeda
tapi tetap di lokasi yang sama.
Banyak
sekali contoh rumah mungil yang saya temukan di Youtube. Ukurannya
sangat kecil tapi dengan desain yang bisa memaksimalkan rumah
tersebut sebagai hunian yang nyaman. Selain itu rumah yang kecil akan
membuat kita lebih bijak membeli perabotan rumah tangga. Kita tidak
akan lapar mata saat melihat benda yang dapat kita beli dan bawa
pulang. Kita hanya akan membeli sesuatu yang benar-benar kita
butuhkan sebab rumah yang kecil memaksa kita untuk membuang perabotan
yang hanya membuat rumah terasa penuh.
Ukuran
rumah yang menurut saya cukup untuk saya dan suami paling besar
adalah 8 x 8 meter. Kalaupun harus ada lantai atas saya sudah cukup
puas dengan rumah dua lantai dan di bagian atap ada ruangan yang bisa
dijadikan kamar untuk tamu atau anak saya saat mereka belum punya
rumah sendiri atau belum menikah. Seperti rumah di drama Korea yang
ada taman di bagian atas rumahnya dan ada teras di atas yang membuat
kita punya tempat untuk bersantai bersama keluarga besar atau membuat
acara pesta kecil saat ada hal yang kita kita rayakan.
Sebenarnya
saya juga berharap di Indonesia segera ada teknologi yang membuat
sampah bisa dijadikan bahan bangunan dan saya ingin membangun rumah
dari bahan seperti itu. Ada sih saya melihat orang yang membangun
rumah dengan trailer bekas atau bus yang masih bisa difungsikan
sebagai alat transportasi. Khusus untuk bus tentunya ini bisa
dijadikan tempat tinggal sekaligus transportasi ketika liburan.
Rumah
impian saya bukan rumah mewah, cukup rumah mungil yang membuat
keluarga merasa lebih dekat satu sama lain dan tidak sulit untuk
dirawat. Syukur-syukur jika bisa punya kolam renang atau kolam ikan.
Saya juga ingin menanam pohon akasia di pekarangan rumah karena saya
sejak kecil senang sekali dengan pohon itu. Saya punya banyak
kenangan indah dengan pohon akasia yang tumbuh di pekarangan rumah
tetangga saya semasa kecil.
Ah,
membicarakan rumah impian tak ada habisnya. Saya sekarang bahkan bisa
‘melihat’-nya di dalam pikiran saya. Warna dan bentuknya. Bahkan
apa saja yang akan ada di halaman depan dan belakang rumah. Nanti
ketika rumah impian itu sudah berdiri saya akan kembali di tulisan
ini untuk menemukan apa saja yang sesuai dengan impian yang saya
tuliskan hari ini.
Bagaimana
dengan Anda? Bagaimana rupa rumah impian Anda?
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).