Langsung ke konten utama

Menjadi Penulis Novel Romance Dewasa


Sudah lama rasanya sejak terakhir kali saya membuat cerita bersambung di blog ini. Sampai akhirnya saya menyadari bahwa di Indonesia ada penerbit yang menerima tulisan romance dewasa dalam bentuk novel. Harusnya saya mencoba mengirimkan tulisan ke sana. Sudah lama sekali saya tidak menulis novel dan merasa bahwa mungkin saya tidak ditakdirkan untuk menjadi penulis fiksi lagi. Padahal dulu saya suka sekali menulis fiksi.

Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya beberapa tahun terakhir ini dan saya akhirnya menemukan kembali passion untuk menghasilkan tulisan ‘dewasa’. Ah bukankah dulu saya kenyang membaca tulisan yang jauh lebih vulgar semacam Freddy S dibandingkan tulisan ‘dewasa’ jaman sekarang yang lebih halus cara menjelaskan cerita dan adegannya. Saya rasa saya bisa menulis novel dewasa menggunakan bahasa yang lebih ‘aman’ dari sensor.

Sayangnya saya tidak akan bisa menggunakan nama asli untuk tulisan novel dewasa saya nantinya dan kemungkinan saya akan menggunakan jenis kelamin laki-laki untuk menghasilkan sosok ‘penulis’ tersebut. Bukan apa, nama saya lebih cocok dihadirkan pada karya novel Islami dibandingkan novel dewasa. Jadi nanti saat menemukan tulisan yang mirip dengan gaya bercerita saya, tapi dengan nama laki-laki, masuk genre novel romance dewasa, bisa jadi itu adalah tulisan saya.

Memikirkan bahwa saya tidak akan menggunakan nama asli, ada banyak hal yang menyenangkannya. Pertama saya tidak perlu takut dengan cap yang diberikan pembaca setelah mereka membaca tulisan saya. Sebab mereka tidak tahu saya yang menuliskannya. Saya merasa aman dengan ketidakadaan saya secara nyata. Saya bisa menjalani kehidupan nyata dan tidak nyata saya tanpa perlu mencampuradukkannya.

Saya tidak akan ‘diserang’ secara langsung oleh pembaca yang tidak suka dengan tulisan saya dan rasanya itu membuat saya bisa menulis fiksi dengan lebih bebas. Bukannya saya tidak suka dengan kritik dan saran sih ya, tapi kadang cara orang menyampaikannya itu bisa sangat ‘menyakitkan’. Setiap individu memiliki tingkat penanganan yang berbeda saat menerima kritikan dan saran. Ada yang cuek saja namun saya pribadi adalah orang yang hipersensitif. Saya lebih memilih tak mendengar apa yang orang bicarakan tentang saya, baik dan buruknya. Sebab rasanya itu bisa sangat menyakitkan dan terlampau menyenangkan.



Saya menuliskan ini hanya untuk mengingatkan diri sendiri bahwa saya wajib menulis fiksi lagi seperti dulu dalam genre dewasa dan mengirimkannya ke penerbit khusus novel dewasa yang selama ini belum pernah saya kirimi karya. Catatan untuk diri saya saat suatu hari tidak semangat untuk menulis dan butuh suntikan semangat lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.