Membaca
judulnya apa yang lewat di kepala Anda? Jika Anda merasakan getaran
aneh membaca judul postingan kali ini, tenang, itu artinya kita
seumuran atau seenggaknya umur kita tidak terpaut jauh. Freddy S, apa
sih yang Anda ketahui mengenai dirinya? Saya? Mengenalnya lewat
karyanya dan tak pernah benar-benar tahu siapa beliau sebenarnya.
Meskipun sekarang ada beberapa website yang memuat beritanya tapi
tetap saja kita tidak mengenalnya secara langsung seperti kita
mengenal banyak orang melalui sosial medianya.
Waktu
kecil di kampung saya susah sekali mendapatkan bahan bacaan. Saya
senang sekali membaca. Apa pun saya baca. Potongan koran yang terbit
berbulan-bulan lalu yang digunakan orang untuk membungkus dagangannya
pun saya baca begitu bawang yang terbungkus di dalamnya dipindahkan
Uwan ke wadah bumbu dapur. Dulu begitu haus dengan bacaan. Sampai
akhirnya ada toko yang membuka tempat sewaan buku. Buku perpustakaan
di sekolah tempat Umak mengajar sudah habis saya baca. Sampai ke
buku-buku yang sudah aneh baunya pun saya lalap habis. Toko sewaan
buku itu menjadi cahaya baru bagi keinginan saya untuk membaca.
Awalnya
saya hanya menyewa komik Donald Bebek-nya. Beberapa komik lain juga
ada dan ikut saya sewa sampai akhirnya komiknya sudah saya sewa
semua. Memang komiknya tidak banyak. Lalu saya menemukan puluhan
novel Freddy S. Novel yang seharusnya belum pantas saya baca tapi
saya baca terus sembunyi-sembunyi dari Umak, takut dimarahi, soalnya
ternyata ceritanya erotis.
Masa-masa
duduk di bangku SMP itulah saya banyak sekali membaca novel karya
Freddy S sampai akhirnya saya sekolah di SMA Negeri yang cukup
lengkap buku perpustakaannya dan banyak sekali yang bisa saya baca.
Perpustakaan di masa SMA menjadi tempat paling menarik yang bisa saya
kunjungi. Berjam-jam habis untuk duduk di sana saat jam pelajaran
kosong menjadi berkah yang selalu saya nikmati. Jangan harap ada
kisah romantis dengan lawan jenis semasa saya SMA karena kesenangan
saya kala itu kalau bukan membaca ya menulis.
Dulu
saya menulis cerita fiksi menggunakan buku tulis dan pulpen. Berbeda
dengan sekarang dengan mudahnya kita menulis secara digital dan
menerbitkannya di blog. Tak terbayangkan jika saya lahir di era
Freddy S dan menulis cerita menggunakan mesin tik. Kapan selesainya
dan bisa diterbitkan? Jangankan mau menerbitkan, menyelesaikannya
saja akan sulit karena saya tak punya mesin tik. Makanya saya
bersyukur sekali saat saya dewasa saya bisa menikmati dunia digital
ini dan menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai generasi yang
merasakan peralihan dari jaman bukan digital ke jaman digital seperti
sekarang.
Setelah
sekarang mendapatkan beragam informasi saya baru sadar betapa
bebasnya dulu Freddy S menulis. Saya membayangkan Freddy S berada di
jaman sekarang dan menulis kisah erotis seperti dulu, apa yang akan
terjadi dengan karyanya ya? Apakah akan disensor? Atau dihujat
ramai-ramai karena penuh dengan adegan sensual? Atau akan dicap
sebagai karya yang cabul?
Entahlah.
Satu hal yang saya tahu bahwa Freddy S telah menyumbangkan banyak
karya untuk saya baca. Walaupun semuanya hanya sewaan belaka.
Masa-masa jaya Freddy S sudah lewat. Karyanya banyak yang difilmkan
di jaman dulu. Dinasti Freddy S. Jika Anda lahir tahun 80-an
kemungkinan besar mengenal dia.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).