Kue Lapis Belacan
adalah kue lapis khas lebaran yang sering disediakan oleh masyarakat Sambas. Namanya
memang Lapis Belacan tapi bahan utamanya bukan dari belacan ya. Sudah tahu
belacan atau terasi? Di Pontianak, terutama di Sambas, orang menyebut terasi
sebagai belacan dan ini menjadi nama kue lapis yang sangat terkenal ketika hari
raya tiba. Semuanya hanya karena warnanya yang serupa dengan terasi. Cokelat gelap
agak kehitaman. Khas sekali dengan bentuk terasi yang sering digunakan sebagai
bumbu masakan dan penambah rasa pada sambal.
Lapis Belacan ini
sangat istimewa karena rasanya yang enak, namun tak semua orang yang mampu atau
suka dengan rasa manis yang ada di dalamnya. Banyak pula orang yang merasa eneg karena makan lapis belacan. Saya sendiri
suka makan kue ini tapi ya itu tadi saya tidak bisa makan banyak karena kuenya
terlalu manis dan buat yang tidak terlalu suka dengan kue lapis yang basah juga
tidak akan memakan kue ini lagi setelah mencoba sekali. Tidak terlalu basah sih
sebenarnya tapi agak basah ya.
Kue lapis belacan
kenangan manis yang tersimpan setiap kali takbir dikumandangkan. Saya suka kue
lapis gelap ini apalagi jika yang membuatnya tahu betul takaran yang pas dan
membuatnya menjadi primadona di atas meja. Oiya, di Sambas kita akan jarang
sekali menemukan yang namanya mengambil kue ala prasmanan tetapi yang akan
dilihat tamu adalah berloyang-loyang kue disajikan di atas meja. Sehingga kita
bisa mengambil berkali-kali kue yang kita inginkan tanpa perlu berdiri dan
menempatkannya di dalam piring. Ini jauh lebih nyaman dibandingkan harus duduk
berdiri berkali-kali yang ujung-ujungnya akan memalukan untuk dilakukan
berulang-ulang.
Teman saya di facebook
mengembangkan Lapis Belacan ini menjadi sesuatu yang lebih edible. Edible karena
kuenya tidak sebasah kue lapis belacan konvensional. Terus tidak bikin eneg. Jika kita sudah terbiasa dengan
yang nama lapis legit ini sebenarnya sangat mirip dengan lapis legit pada
umumnya, perbedaannya hanya ada sensasi rasa cokelat dan warnanya juga lebih
cokelat dibandingkan kue lapis legit Pontianak. Jika lapis belacan terdahulu
lebih mirip lapis susu yang diberi cokelat bubuk, lapis legit belacan ini juga
variasi dari lapis legit Pontianak yang diberi cokelat. Jadi sensasinya akan
berbeda dengan lapis belacan aslinya.
Mana yang lebih oke?
Semuanya kembali ke
selera masing-masing. Saya sendiri suka dua-duanya sebenarnya. Sebab dua-duanya
punya keistimewaannya. Lapis belacan asli lebih eksotis tapi lapis legit
belacan buatan Olivia ini lebih bisa dimakan kapan saja dan bisa lebih banyak
memakannya tanpa khawatir ada rasa eneg
sebab rasa manisnya tidak semanis Lapis Belacan biasa. Untuk warna sendiri
lapis ini lebih ke arah cokelat beda dengan lapis belacan konvensional yang
cokelatnya lebih gelap dan ke arah hitam. Saya tidak pernah membuat kedua lapis
ini selama ini hanya menjadi orang yang mengonsumsinya.
Jika ingin mencoba
Lapis Legit Belacan buatan teman saya ini bisa langsung menghubungi
kontaknya di bawah ini. Lapis Legit
Belacannya tetap worth it to try kok.
Apalagi buat yang tidak terlalu suka makanan yang terlampau manis semacam lapis
dari Sambas yang memang menggunakan banyak gula sebagai pengganti pengawet
kuenya. Maklum jaman dulu belum ada kulkas, jadi gula satu-satunya pilihan
orang untuk mempertahankan kue lapisnya lebih lama saat lebaran.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).