Langsung ke konten utama

Menulis dengan Tangan



Dulu saya punya buku yang tebalnya 500 lembar. Berarti 1000 halaman. Warnanya merah, ukuran kuarto dengan hardcover. Saya senang sekali membawa buku itu kemanapun saya pergi. Isinya? Cerita fiksi ala saya. Ya, saya suka sekali menulis cerita fiksi dulunya. Dari sekolah dasar. Membuat cerita menjadi sangat menyenangkan karena rasanya banyak hal yang tak bisa saya lakukan bisa saya lakukan di dunia imajinasi. Seakan-akan tokoh utama perempuannya adalah saya.

Entah ke mana sekarang buku itu. Saya mengisinya setiap hari, setiap waktu, kapan saya sempat. Jika diibaratkan beda, buku itu sudah seperti ponsel saya. Selalu berada di tangan saya dan saya bawa ke mana-mana. Makanya saya sangat marah ketika ada yang mengambil kertas di dalamnya dengan alasan banyak kertas kosongnya. Orang buku itu mau saya pake kok malah diambil isi dalamnya.

Saya rindu menulis dengan tangan. Menulis dengan jemari sampai terasa kaku. Lembar demi lembar. Sampai tinta habis. Sampai butuh pulpen yang baru. Sepertinya saya akan melakukannya lagi seperti dulu. Berbeda sih rasanya menulis dengan keyboard dibandingkan dengan tangan. Apalagi sekarang liburan kuliah masih panjang. Masih banyak waktu untuk menulis dengan pulpen dan kertas.

Saya kembali ingat dengan masa SMP. Waktu suka bertukar obrolan menggunakan kertas dengan teman sebangku atau dengan teman di belakang bangku. Ada hal-hal yang tak bisa kita ucapkan tetapi bisa kita tuliskan. Itu ajaibnya menulis. Merapatkan banyak hal yang berjarak, tempat dan waktu.


Yuk menulis dengan pulpen!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.