Hari
ini 23 tahun yang lalu. Saya masih ingat betul. Saya bersama Umak
duduk di luar kamar rumah Mak Surya (bibinya Khalid dari pihak
ibunya, saya sendiri adalah sepupu dari pihak Bapaknya) menunggu.
Menunggu kehadiranmu ke dunia ini. Di hari ulang tahun saya yang
ke-7. Iya kamu lahir di tanggal yang sama dengan tanggal kelahiran
saya. Khalid Al-Kahvi. Demikian kamu dinamai.
Hari
ini pula, kita kembali lagi ke tanggal 26 Juni, di mana kamu dan saya
lahir dan berbagi tanggal lahir yang sama. Merayakan hari kelahiran
kita bersama Hari Anti Narkoba Internasional. Kita dulu sama sekali
tak tahu bukan ada peringatan penting di hari ulang tahun kita.
Sekarang setiap ulang tahun kita selalu terpisah jarak dan waktu.
Kamu di sana dan saya di sini. Mengingat-ngingat hari penting
tersebut sambil mengenang kembali kita bertemu untuk pertama kalinya.
Saya
ingat saya mengenakan dress putih yang saya pakai saat berfoto
bersama keluarga saya waktu masih tiga bersaudara. Dua adik lelaki
saya masih belum ada. Masih lama sekali hingga akhirnya mereka ikut
hadir dalam keluarga kami. Kita berbagi asma yang sama dari Aki. Kamu
lebih parah sih asmanya sampai-sampai waktu kecil sering tak bisa
bermain dengan teman-temanmu yang lain di halaman. Saya sendiri
asmanya lebih jarang kambuh dan tak begitu terdeteksi.
Sudah
23 tahun berlalu sejak hari itu. Hari pertama saya melihat wajahmu.
Kamu yang gendut dan lucu waktu kecil. Mirip saya ya bagian gendut
lucunya. Hehehehe...
Apa
hal yang paling kamu inginkan di dunia ini Lid? Kita semakin dewasa
dan semakin jarang berbicara. Entah mengapa rasanya ada jarak yang
panjang memisahkan kita. Memisahkan jiwa kita. Bukan hanya raga. Rasa
yang dulu pernah ada di antara kita, apakah akan sama sekarang? Kamu
tumbuh menjadi lelaki yang sangat kuat. Berbeda dengan dulu ketika
asma menyerangmu. Lelaki yang bisa diandalkan oleh keluargamu.
Tahun
ini semoga menjadi tahun titik balik kehidupanmu ke arah yang lebih
baik. Menjadi lelaki yang lebih kuat lagi. Semoga kita bisa berkumpul
seperti masa kecil kita dulu, bermain bersama. Banyak hal yang ingin
saya ulangi bersama kamu yang masih kecil dulu. Rasanya aneh sekarang
jika bertemu denganmu. Kita berubah oleh perjalanan yang berbeda
dalam hidup kita. Rindu. Saya rindu denganmu, dengan keluarga besar
kita.
Rindu
merayakan lebaran bersama kalian semua. Rindu dengan pakaian lebaran
murah yang dibelikan orang tua kita di pasar dengan menawar
sebisanya. Rindu dengan aroma minyak wangi yang menyesakkan hidung
kita. Tapi kita bahagia masa itu. Kita tak melihat dunia ini penuh
dengan derita. Kita hanya tahu tawa dan suka.
Sekarang
kedewasaan memaksa kita untuk berjalan lebih panjang, bernapas lebih
berat. Kita lupa waktu kecil kita pernah berdoa ingin cepat besar dan
menjadi dewasa. Lalu sekarang kita ingin kembali ke masa kecil saat
kita hanya menghabiskan waktu untuk bergembira. Tidak merasakan luka
di dalam dada.
Seandainya....
Seandainya
saja, waktu bisa dihentikan ke masa-masa paling bahagia itu. Saat Aki
masih ada di tengah-tengah kita. Tak seperti sekarang ini. Dia pergi
meninggalkan luka menganga di tengah keluarga kita. Entah hati siapa
yang paling terluka, tapi yang jelas sampai sekarang saya masih
merindukannya.
Rindu
sekali merayakan ulang tahun kita bersamanya...
Follow @honeylizious
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).