Balita atau anak-anak yang gembul dan chubby memang bikin gemas ya,
apalagi saat melihat mereka makan. Para orang tua pun masih
mengkategorikan anak-anak yang gendut sebagai anak yang tercukupi
gizinya alias sehat. Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya resiko
anak-anak tersebut terkena obesitas dan penyakit lainnya lebih besar
seperti kadar kolesterol yang melonjak. Masalah yang sebenarnya
terjadi adalah ketika rasa sebuah makanan jauh lebih penting
daripada nutrisinya.
Nah, dibawah ini adalah 11 cara untuk menghindarkan anak dari
obesitas, tidak hanya untuk anak dengan obesitas saja, namun juga
dapat digunakan untuk orang yang sakit, sehat, dengan berat badan
yang seimbang dan lain sebagainya:
1. Pelajari nutrisi yang tepat dan seimbang
Apa sih nutrisi yang tepat dan seimbang itu? Nah, kebanyakan orang
indonesia percaya bahwa nutrisi yang seimbang itu adalah 4 sehat 5
sempurna, padahal kenyataannya tidak semua orang cocok loh dengan
pola makan 4 sehat 5 sempurna. Kita harus pandai-pandai juga
mengkategorikan makanan, Real food - yang penuh nutrisi dan dead food
yang tidak mengandung nutrsi apapun. Nah, tidak ada salahnya juga
kita mempelajari food pyramid atau piramida makanan.
2. Mengajari anak tentang makanan dan apa itu arti dari ‘sehat’
Kebanyakan anak zaman sekarang tidak mengetahui wujud atau rasa dari
makanan tertentu, sayuran hijau? Bisa jadi mereka membencinya. Namun
kita tetap harus membuat anak-anak belajar dan keluar dari zona
nyamannya. Setelah itu, ajari anak tentang makanan, nutrisinya dan
efek makanan tersebut kepada tubuh kita.
3. Waspadalah dengan sensitivitas dan alergi makanan
Pelajari dan usahakan peka apabila anak mempunyai alergi/sensitivitas
terhadap makanan tertentu. Usahakan agar selalu peka dan tidak
menuntut anak untuk menghabiskan makanan atau mengabaikan keluhan
anak tentang kondisi tubuhnya setelah mengkonsumsi makanan tertentu.
4. Berikan contoh yang baik
Penelitian menunjukkan bahwa 71% anak akan meniru tingkah laku ibunya
dan 45% anak akan meniru tingkah laku ayahnya. Untuk mengajarkan anak
agar mau menjalani hidup sehat, ada baiknya pola itu kita mulai dari
diri sendiri maka dari itu nanti dengan sendiriya anak akan meniru.
5. Jadilah orang yang jeli dalam melihat label makanan
Jangan tergoda dengan label bebas gula, bebas lemak, rendah lemak,
natural, dan lain sebagainya. Bisa jadi mereka menambahkan
bahan-bahan sintetis yang berbahaya. Maka dari itu akan lebih baik
kalau kita mulai belajar membaca label makanan dengan lebih jeli
untuk melihat kandungan -kandungan di dalamnya, akan lebih baik lagi
kalau kita mempelajari dan mengerti kekurangan dan kelebihan beberapa
bahan. Yuk mulai cari-cari info seputar bahan-bahan yang biasa
terdapat di makanan.
6. Berikanlah perhatian pada jumlah porsi makanan
Kebanyakan makanan disajikan dengan porsi yang luar biasa banyak atau
biasa diibaratkan dengan “ porsi kuli” karena banyaknya. Untuk
mencegah kelebihan makanan yang masuk ditubuh, kita wajib tahu
seberapa besar lambung kita dan kemampuannya untuk menampung makanan.
Lambung kita ini hanya sebesar kepalan tangan loh. Jadi ada baiknya
kita menyajikan dalam porsi yang secukupnya saja, resiko-resiko
kelebihan gizi/makanan ini juga bisa merembet sampai ke obesitas,
diabetes sampai kolesterol. Maka dari itu biasakan meminum air lebih
dahulu sebelum makan, mengunyah dan memotong makanan hingga kecil
serta menyajikan makanan dipiring kecil agar kita dapat mengontrol
porsi makan kita.
7. Hindari soft drink
Bukan rahasia lagi kalau softdrink atau minuman bersoda adalah salah
satu penyebab utama diabetes, obesitas, dan lain sebagainya.
Kandungan sodanya dan pemanis buatannya memang bisa membuat kita
ketagihan, tapi efek negatifnya juga luar biasa. Hindari membiasakan
anak meminum minuman ringan ataupun soft drink apapun (termasuk
dengan label bebas gula). Gantinya tanamkan kebiasaan sehat dengan
mengonsumsi air putih secara rutin.
8. Makan bersama di rumah dan di meja makan
Penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang sering makan bersama
di meja makan bersama keluarga akan lebih sehat, lebih bahagia,
cenderung mempunyai nilai yang memuaskan dan mempunyai hubungan yang
lebih baik dengan keluarganya. Tidak ada salahnya untuk meluangkan
waktu kembali dengan makan siang/malam bersama keluarga di meja makan
dan membuat makanan kita sendiri. Agar lebih menyenangkan, anak-anak
dapat diajak untuk ikut terlibat dalam menentukan, membuat makan
siang/malam dan membereskan meja setelah itu. Selain lebih sehat,
aktifitas ini juga melatih anak untuk lebih bertanggung jawab.
9. Bawa bekal makan siang sendiri
Makanan yang dibuat di rumah tentunya lebih lezat dan terjamin
kesehatan serta nutrisinya, untuk ibu yang bekerja atau sibuk jangan
pernah lupa memberikan anak bekal makan siang setiap hari, banyak kok
resep-resep bekal makan siang sederhana yang cepat namun tetap sehat
dan nikmat. Selain itu, keiasaan ini juga akan mendorong anak untuk
tidak jajan sembarangan.
10. Bermain/beraktifitas di luar ruangan
Jangan biasakan anak untuk terus bermain gadget atau perlatan
elektronik di dalam rumah, memang lebih praktis dan tidak menganggu
ibu sih, tapi dampaknya nanti anak akan menjadi malas dan kurang
aktivitas fisik. Batasi menonton televisi hingga kurang dari 2 jam
setiap hari dan ajak anak untuk main di luar alih-alih memainkan
gadgetnya seperti berjalan-jalan di taman, bermain sepak bola atau
rugby, dan lain sebagainya
11. Tidur yang cukup
Kurang tidur juga dapat mempengaruhi hormon yang mengatur selera
makan, selain itu juga akan memperngaruhi tingkat stress yang dialami
oleh seseorang. Anak-anak membutuhkan tidur paling tidak selama 10-12
jam setiap malamnya.
Setalah langkah-langkah tersebut dilakukan, tidak ada salahnya untuk
secara rutin melakukan medical check up secara rutin kepada anak kita
agar kesehatannya tetap terjaga. Salam sehat!
Follow @honeylizious
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).