Bahrun
Naim. Bahrun Naim. Bahrun Naim. Beberapa hari ini namamu sudah
tercatat di dalam kepala saya dengan lekatnya. Tak ada alasan untuk
melupakan nama yang disebut sebagai otak Bom Thamrin atau Bom
Sarinah. Indah sekali sebenarnya namamu saat disebut. Pastinya nama
ini sangat istimewa hingga orang tuamu memilihkan nama ini untukmu.
Bahrun,
sudah seberapa banyak orang yang kali akhiri hidupnya untuk
mendapatkan apa yang kalian inginkan? Walaupun saya sendiri bingung
apa sebenarnya yang kalian inginkan di dunia ini. Apa yang kalian
inginkan sampai kalian rela menghabisi nyawa orang? Apakah kematian
adalah jawaban yang tepat untuk mereka? Siapa pun orang yang telah
kalian bunuh itu?
Mengapa
kalian tidak pergi ke Palestina dan menghancurkan zionis yang masih
bercokol di sana? Menghabisi satu demi satu anak-anak Palestina?
Mengapa kalian tidak menyelamatkan warga Suriah? Kalian punya
kekuatan untuk membunuh kan?
Saudara-saudara
kita, yang menderita banyak sekali di dunia ini, mengapa harus
membuat teror? Apakah dengan melakukan hal yang seperti itu kalian
akan terlihat lebih baik di sisi Tuhan? Tuhan yang mana? Tuhan yang
mana yang membiarkan umat-Nya melakukan tindakan anarkis seperti itu?
Apakah kalian sudah tak punya cinta, Bahrun Naim?
Sudah
hilangkah perikemanusiaan di hati kalian? Tidakkah kalian merasakan
perihnya hati kehilangan orang yang kita cintai secara tiba-tiba
karena ada yang melakukan bom bunuh diri? Hati ibu yang telah
melahirkan anak yang dikandungnya berbulan-bulan. Apakah kamu tak
punya ibu, Bahrun Naim?
Bahrun
Naim, kehidupan dunia ini hanya sementara. Bukan kekal abadi. Tak
perlu repot membuat 'kiamat' di bumi ini. Tuhan sudah punya jadwal
untuk menghancurkannya. Tak perlu menunggu campur tangan dari tangan-tangan kotor kita.
Apabila
kalian merasa apa yang telah kalian lakukan adalah jihad yang
sebenarnya, bagaimana dengan suami yang berjuang menghidupi anak
istrinya dengan cara yang halal? Apakah itu bukan jihad? Bagaimana
dengan orang-orang yang memberikan manfaat buat banyak orang, apakah
mereka bukan berjihad? Apakah jihad itu harus melakukan pembunuhan
terhadap orang lain?
Bahrun
Naim, apa sih agamamu sampai kamu menjadi mesin pembunuh? Padahal
saat melihat wajah teduhmu dihiasi kacamata indah itu tak akan ada
satu orang pun yang akan mengira kamu menjadi otak dibalik serangan
Bom Sarinah tersebut. Apakah memang kamu otaknya? Atau orang lain?
Follow @honeylizious
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).