Kalau
teman-teman sering menonton reportasi investigasi di sebuah stasiun
televisi pasti sering tuh nonton berita tentang dagangan yang
dicampur dengan bahan berbahaya. Paling sering sih boraks dan
formalin. Kadang jadinya agak ngeri mau jajan sembarangan. Apalagi
kalau yang jual orang yang tak dikenal. Orang yang dikenal aja belum
tentu bisa kita percaya 100%. Bagian mengerikan lainnya adalah orang
yang menggunakan daging babi untuk bakso dagangannya supaya lebih
banyak untungnya.
Persaingan
harga memang membuat banyak orang menjadi gelap mata dan menghalalkan
beragam cara untuk terus bertahan hidup. Pernah kebayang nggak
ternyata yang sekarang berada dalam mangkok yang sedang kita pegang
bukan benar-benar daging sapi. Bagaimana ceritanya kita makan sesuatu
yang tak kita ketahui daging yang tak layak makan? Sebab daging babi
yang digunakan itu pun kadang yang sudah membusuk atau sudah diberi
pengawet berbahaya. Belum lagi pewarna.
Di
Pontianak sendiri sih tetap ada pedagang bakso yang sangat saya
percaya. Pertama karena mereka sudah puluhan tahun berdagang bakso.
Kemudian mereka juga menggiling dagingnya sendiri. Belum lagi kalau
perbandingan harganya yang bisa hampir dua kali lipat dibandingkan
bakso pada umumnya. Untuk meyakinkan diri kita mengenai aman tidaknya
sebuah tempat makan ya itu, lihat harga dan berapa lama mereka sudah
berkecimpung di bisnis tersebut. Pastinya seorang pengusaha akan
mikir ratusan kali untuk mencurangi dagangannya hanya untuk
mendapatkan untung.
Dulu
sih ada juga tuh teman saya yang kerja di sebuah restoran dan dia
yang membuat baksonya. Wuih itu baksonya enak banget dan terasa betul
dagingnya. Sayang sekali waktu itu saya tidak sempat belajar
dengannya dan sekarang saya tak menyimpan kontaknya lagi. Coba waktu
itu saya sempat belajar memasak dengannya, siapa tahu kan saya bisa
membuka usaha bakso yang enak di Pontianak. Soalnya di Pontianak
banyak sekali orang yang buka usahanya bakso dan laris manis. Padahal
banyak di antaranya yang menjual bakso dengan rasa di bawah standar.
Hanya menang di harga yang super murah.
Paling
dominan sih pedagang bakso yang menggunakan telor rebus di dalam
bakso besarnya. Jadi ingat bakso raksasa yang sempat saya cicipi
beberapa waktu lalu. Udah cukup lama sih. Orang yang datang banyak
banget dan saya kurang suka. Karena ternyata rasa baksonya nggak
seenak yang saya bayangkan. Kalau teman-teman pengen bakso yang aman
ya mendingan bikin sendiri di rumah sih soalnya kita nggak
bener-bener tahu apa isi bakso yang biasanya kita beli.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).