Saya
bukanlah penyuka boneka. Nggak ngoleksi dan kalau dibeliin biasanya
akan saya simpan di lemari sampai akhirnya terlupakan. Itu karena
saya nggak tahan dengan bulu di boneka. Bersin-bersinlah akibat yang
harus saya tanggung kalau kelamaan memegang boneka. Mau boneka mahal
atau murah tetap saja saya alergi. Walaupun kadang seneng sih liat
boneka. Seneng aja nggak sampe yang kayak orang lain diperlakukan
kayak hewan kesayangan peliharaan.
Hayo
ngaku siapa yang pernah ngasih bonekanya nama?
Tapi
saya pernah lho punya boneka beruang, boneka jumbo, gede banget.
Dikirim sama seorang yang saya kenal by phone.
Sudah lama sekali. Saat awal kuliah di Untan. Waktu itu saya ulang
tahun kalau nggak salah dan dikirimi boneka. Seneng sih waktu itu.
Sayangnya saya nggak pinter ngerawatnya. Akhirnya dia jadi kotor.
Bahkan beberapa bagian tubuhnya 'terluka'. Sobek bagian jahitannya
sampai dakronnya berceceran.
Terakhir
rasanya sih saya buang. Karena sudah buluk banget. Males mau
ngerawatnya. Sekarang saya sudah punya boneka lain yang jauh lebih
lucu dan nggak akan bikin saya bersin. Si Raza yang setiap hari
semakin membesar dan kayaknya dia bakalan sama kayak saya. Gampang
bersin sama sesuatu yang berdebu atau berbulu. Kadang kami bersin
bersahut-sahutan karena hal yang sama.
Teman-teman
sendiri bagaimana? Punya alergi nggak sama boneka beruang?
Biasanya
sih yang koleksi boneka orangnya rapih dan rajin beresin kamar. Nggak
kayak saya. Meja kerja saya aja jarang diberesin. Entah kenapa selalu
suka melihatnya berantakan setiap harinya. Terasa lebih hidup aja
gitu. Saya yakin banyak juga teman-teman di luar sana yang orangnya
sama kayak saya nggak bisa beresin sesuatu dengan benar. Untungnya
suami saya orangnya suka beres-beres. Jadi dia yang paling sering
beresin barang di dalam kamar ini. Kecuali meja kerja saya. Meja
kerja saya selalu saya minta jangan dibereskan karena khawatir nanti
saya lupa menyimpan barang yang saya butuhkan di mana kalau
dipindahkan oleh orang lain. Hahahaha...
Padahal
sekarang saya punya meja kerja yang besar dan banyak bagian
kosongnya. Tetap saja di bagian sekitar papan keyboardnya penuh oleh
barang lain. Kotak. Kertas. Bahkan parfum. Ada semuanya di sini.
Sampai kadang saya harus menggeser beberapa barang supaya saya bisa
mengetik karena keyboardnya tertimbun oleh barang tersebut. Hahahha
enggak ding... nggak sampai segitunya juga kok.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).