Telur
atau telor asin memang bisa menjadi senjata yang sangat berharga di
dapur. Tinggal rebus dan siap santap tanpa perlu menambahkan bumbu
apa pun. Terutama untuk orang yang kayak saya. Agak susah kalau
disuruh masak makanan yang banyak menggunakan bumbu. Sukanya ya
tumisan dan rebusan saat harus menyiapkan makanan buat di rumah. Tapi
kadang harga telur asin suka nggak masuk akal deh. Hahahah keluar deh
otak emak-emaknya.
Saya
suka telur asin masalahnya. Kalau sekali makan habis dua biji berarti
harus keluar uang lebih banyak. Sebutir telur asin kisaran harganya
2.800-3.000 untuk telur asin bebek, anggap 3.000 deh yang saya beli,
kalau makan dua berarti 6.000 kan? Itu harga untuk telurnya doang.
Makanya sekarang saya selalu sedia telur asin di rumah. Biar lebih
irit bikinnya pake telur ayam.
Banyak
yang nggak yakin kalau telur ayam juga bisa dibikin telur asin.
Padahal telur mah sama aja. Bahkan saya jadi kepikiran buat bikin
telur burung puyuh asin. Percobaan yang kecil itu nanti deh. Soalnya
sekarang mau fokus bikin telur ayam aja yang mau diasinkan.
Terus
kepikiran juga soal banyaknya rumah makan yang ada di Pontianak.
Terutama rumah makan padang. Mereka selalu punya menu telur asin tuh.
Gimana ya caranya supaya saya bisa jadi pemasok telur asin di tempat
mereka. Wih kalau saya bisa menguasai pasaran telur asin buat rumah
makan, keuntungan yang banyak sudah terbayang di depan mata. Sebab
mereka pasti butuh banyak sekali telur asin.
Apakah
ada perbedaan antara telur asin ayam dan telur asin bebek?
Menurut
saya sih dari segi rasa nggak jauh beda. Cuma aroma telur bebek sama
ayam aja yang membedakannya. Nah kalau telur ayam juga lebih kecil
dari telur bebek. Harga tentu aja lebih murah telur ayam. Bahkan bisa
lebih murahnya jauh banget. Ada musim-musimnya dan ada istilah telur
cuci juga yang dijual dengan harga sangat murah.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).