Memiliki
seorang anak, apalagi anak laki-laki, membuat saya membayangkan
banyak hal yang bisa dilakukan bersamanya. Apalagi banyak yang
mengatakan bahwa ibu adalah cinta pertama anak laki-laki di dunia
ini. Ah terdengar sangat menyenangkan. Apalagi kalau melihat dia
tertawa. Cara dia tertawa seakan tak ada satu hal di dunia ini yang
buruk. Segalanya terlihat indah di matanya. Mata yang selalu
memantulkan bayangan saya di dalamnya saat dia menempel di dada saya
untuk mengisi amunisi. Itulah bahagianya menjadi seorang ibu yang
bisa menyusui anaknya.
Usia
Raza memang baru tiga bulan. Tapi saya sudah memikirkan kendaraan
yang akan saya belikan untuknya di masa depan. Walaupun di rumah
sudah ada beberapa sepeda yang menantinya, rasanya tetap saja belum
cukup. Ingin memberikan yang terbaik untuknya membuat semangat
mencari uang saya meningkat berkali-kali lipat. Terpikirkan untuk
membelikannya sepeda listrik yang bisa dia gunakan untuk berangkat
sekolah. Walaupun saya lebih yakin suami saya akan menikmati
mengantar jemput anaknya sekolah dibandingkan membiarkannya bersepeda
sendirian pulang dan pergi.
Barangkali
saat dia SMA nanti saya bisa membelikannya kendaraan buat sekolah.
Sekarang ini hanya bisa menimbang-nimbang dan menyiapkan apa saja
yang dia butuhkan. Raza, begitu banyak yang ingin Umak lakukan
bersamamu selain hanya menggendong dan tidur bersamamu. Ingin
mendengar suaramu berbicara lebih banyak dan nanti untuk pertama
kalinya kamu akan memanggil 'Umak' tanpa hentinya.
Seandainya
saja bisa memutar waktu kembali, ingin kembali ke September tahun
lalu dan membatalkan rencana kuliah di ABA sehingga tak perlu
khawatir harus meninggalkannya selama beberapa jam untuk menuntut
ilmu di kampus. Nggak kuat rasanya. Dua jam saja berpisah rasanya ada
yang saya pikirkan terus di dalam kepala. Tak terbayangkan jika suatu
hari nanti dia sudah besar dan pergi kuliah di luar Pontianak. Apakah
akan saya izinkan? Sekarang belum sanggup memikirkan sampai ke
sana....
Raza
yang sekarang baru berumur tiga bulan. Wajahnya yang bulat. Lebih
mirip Abahnya dibandingkan saya. Dia adalah cinta saya yang
sesungguhnya. Cinta yang tak akan pernah putus. Lelaki yang akan
terus saya cintai seumur hidup saya. Lelaki yang membuat hidup ini
terasa lebih waras dan lebih bermakna. Tak terbayangkan akhirnya saya
jatuh cinta sedemikian dalamnya pada seorang manusia. Seorang anak
manusia.