Saya
juga pernah alay kok. Pernah menjadi spammer. Pernah menggunakan
sosial media dengan seenaknya. Pernah berpikir dengan otak panas 'ini
kan akun saya terserah saya dong mau ngapain'. Iya saya pernah
menjadi orang yang seperti itu dulunya sampai saya menyadari bahwa
akun saya itu juga bisa menjadi akun yang akan mengganggu akun orang
lain jika tidak digunakan dengan bijaksana.
Seperti
sebuah kalimat petuah yang pernah saya baca. Saya lupa kalimat
persisnya tapi maksud dari kalimat itu adalah ambil apa saja yang
bermanfaat dan internet dan gunakanlah untuk berbagi hal-hal yang
sehat pula. Jangan sampai sosial media yang kita miliki malah membuat
orang lain 'sakit'. Apalagi kalau sampai sakit beneran.
Memang
kehidupan di sosial media sangat mudah. Buat yang menggunakan PC
tinggal ketikan kalimat yang kita inginkan menggunakan papan ketik
lalu klik kanan kiri dengan mouse favorit kita, terpostinglah sesuatu
di akun kita. Entah itu bermanfaat atau tidak kita juga mungkin tak
ambil pusing. Saya pernah menjadi bagian dari gangguan di sosial
media. Bahkan barangkali orang akan beranggapan bahwa saya orang yang
bawel atau menyebalkan jika melihat saya dari sosial media yang saya
miliki. Padahal aslinya belum tentu seperti yang ada di sosial media
bukan?
Apalagi
terkadang sosial media hanya mencerminkan bagian kecil dari diri kita
yang tak mampu kita ungkapkan di dunia nyata. Meskipun dunia maya
bukan lantas kita seenaknya menggunakannya. Sebab pengguna sosial
media juga manusia hidup seperti kita. Tak terbayangkan bukan status
yang kita tulis dan bagikan ternyata berimbas besar pada kehidupan
orang lain? Kalau imbasnya bagus sih nggak masalah ya. Kebayang nggak
kalau imbasnya ternyata buruk? Atau bahkan buruk sekali?
Buat
siapa pun yang membaca ini. Yuk kita sama-sama menggunakan sosial
media dengan bijaksana. Sebab sebaik-baik sosial media tentunya yang
bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang juga sedang menggunakan
sosial media.
Setidaknya
jika tak ada hal baik yang kita bagikan alangkah baiknya jangan
memosting apa-apa. Sebab tak jarang ada akun sosial media yang
memosting curhatan yang tak pantas untuk diceritakan ke khayalak
ramai. Mengingat saya yang dulu rasanya memalukan sekali sebab saya
pernah seperti itu. Posting hal-hal yang tak perlu orang lain ketahui
tentang saya tapi kemudian saya umbas ke sosial media.
Sekarang
sih saya lebih banyak menggunakan sosial media untuk berkomunikasi,
cari informasi baru, atau sekadar pajang dagangan saja. Sebab saya
tak ingin lagi deh mengganggu orang lain dengan sosial media yang
saya miliki.
Sumber gambar http://centre.upeace.org