Bayi
saya memiliki mata seperti saya, tepatnya seperti anggota keluarga
saya yang lain. Saudara saya semuanya bermata cokelat. Dengan tingkat
cokelat yang berbeda-beda. Seperti saya cokelatnya lebih pekat
dibandingkan saudara saya yang lain. Mata adik saya yang perempuan
yang paling terlihat warna cokelatnya seperti sedang mengenakan
softlens. Mata saya sih tingkat cokelatnya masih cukup meyakinkan
untuk dikatakan sebagai 'bola mata asli' bukan softlens tambahan.
Beda dengan adik saya yang perempuan itu, karena matanya terlalu
cokelat terang warnanya banyak yang mengira dia sedang menggunakan
softlens indah di matanya.
Kedua
orang tua saya sendiri juga memiliki bola mata yang berwarna cokelat.
Terutama Abah saya, cokelatnya juga terang. Alhamdulillah anak saya
mendapatkan bagian mata cokelat ini juga. Kebanyakan mata orang kan
memang bukan berwarna cokelat. Jadinya matanya terlihat sangat
istimewa dengan warna cokelat terangnya tersebut. Ditambah dengan
bulu mata yang panjang membuat matanya semakin cantik.
Tak
sabar rasanya melihatnya tumbuh membesar dan bisa bicara kemudian
remaja hingga dewasa. Akan seperti apa dia nantinya? Walaupun
sebelumnya saya takut sekali tak mampu mendidik anak saya di masa
depan dengan baik. Beda dengan sekarang setelah punya anak. Mau tak
mau harus bisa mendidiknya menjadi orang yang baik. Tak peduli
nantinya dia akan genius atau tidak. Selama dia menjadi orang yang
baik dan berada di jalan yang benar rasanya itu sudah lebih dari
cukup.
Sekarang
dia jarang dibawa bepergian sih. Cuma pernah tetap harus dibawa
karena tak ada yang menjaganya di rumah. Ketika bertemu dengan banyak
orang, perhatian orang memang tertuju pada bola matanya yang berwarna
cokelat terang. Padahal di keluarga saya orang yang punya mata
cokelat itu biasa saja. Saya juga melihat orang yang bermata cokelat
sebagai hal yang wajar saja. Tapi buat orang yang di keluarganya
memiliki mata berwarna hitam pekat, cokelat akan terlihat lebih
istimewa. Seperti kita yang suka melihat rumput tetangga yang
kayaknya lebih hijau dibandingkan rumput kita sendiri. Mau hitam atau
cokelat sebenarnya sama saja asal bisa digunakan untuk melihat yang
baik-baik sesuai dengan fungsinya.
Buat
yang ingin matanya terlihat berbeda warnanya memang dengan mengenakan
softlens lagi. Saya sendiri tak pernah terpikir untuk menggunakan
softlens untuk keseharian saya sebab mata saya sudah normal dan
warnanya juga bukan hitam. Tak ada gunanya menambah kerjaan dengan
softlens lagi bukan? Buat yang matanya minus atau plus atau malah
silinder kali ya, sesekali melepas kacamata dan menggantinya dengan
softlens warna-warni pasti sangat menaril. Teman-teman di sini suka
softlens warna apa?