Pertama
kali memiliki kartu ATM, memang saya mendapatkan kartu ATM dari BNI.
Sebab waktu itu saya punya tabungan di bank karena saya kuliah di
Universitas Tanjungpura. Setiap mahasiswanya, waktu itu, otomatis
akan mendapatkan akun di BNI. Lengkap dengan kartu ATM-nya. Saya
ingat betul kartu ATM-nya berwarna hijau tua dan ada foto saya di
bagian depannya. Mirip dengan KTM alias kartu tanda mahasiswa.
Selama
menjadi mahasiswa, saya tidak membutuhkan kartu ATM yang lain selain
dari kartu yang diberikan BNI ini. Sebab waktu itu potongan bulannya
hanya 300 perak. Nggak kebayang kan punya rekening bank dan biaya
bulanannya hanya Rp300. Harga yang sangat kecil untuk semua pelayanan
yang saya dapatkan dari BNI. Tak heran setiap awal bulan antrian di
BNI itu sampai sesak. Kalau awal bulan saya lebih suka tidak berada
di dalam bank. Mendingan bertransaksi di mesin ATM langsung.
Meskipun
yang saya gunakan adalah kartu ATM BNI untuk mahasiswa Universitas
Tanjungpura, fungsi kartu ATM-nya sama dengan kartu ATM yang dimiliki
oleh pemilik rekening biasa. Saya bisa melakukan transaksi di mesin
ATM BNI atau bersama. Saya juga bisa melakukan transfer ke sesama BNI
atau bank lain. Padahal biaya bulanan yang dipotong dari rekening
saya hanya Rp300. Belum lagi saldo yang tersisa minimalnya itu cukup
Rp10.000. Sangat membantu mahasiswa dari kampung seperti saya yang
berdompet tipis.
Tapi
kartu ATM BNI pertama yang saya miliki tersebut banyak sekali
manfaatnya. Selain untuk kirim dan terima uang, saya juga
menggunakannya untuk bertransaksi dengan agen pulsa tempat saya
mendaftarkan diri. Jadi dulu saya sempat berjualan pulsa menggunakan
SMS. Istilah kerennya sih 'pulsa all operator'. Nah setiap mau isi
saldo diberikan nominal yang harus kita kirimkan. Ada tiga angka unik
di belakangnya. Dengan adanya kartu ATM BNI ini saya bisa melakukan
transfer hingga nominal belakangnya angka satu rupiah.
Saya
sangat terbantu dengan adanya kartu ATM BNI ini. Makanya setelah
rekening mahasiswa saya tak bisa digunakan lagi, saya mendaftarkan
diri lagi untuk membuat rekening di BNI. Tapi kali ini saya
mendaftarkan diri untuk rekening dengan kartu ATM Platinum. Supaya
saya bisa bertransaksi hingga batas maksimal yang diizinkan.
Mengapa
saya tetap setia menggunakan jasa BNI? Di Pontianak sendiri, punya
rekening BNI itu sangat menyenangkan. Karena mesin ATM tunai BNI
banyak sekali tersedia di berbagai tempat yang bisa kita temukan
dengan mudah. Jadi sekarang menabung di rekening kita sendiri semudah
menarik uang dari mesin ATM. Tak ada lagi cerita mengantri panjang di
teller. Bahkan di Jalan Ahmad Yani Pontianak ada satu ruangan besar
yang isinya banyak sekali mesin ATM tunai. Ini membuat pemilik
rekening BNI lebih mudah untuk melakukan transaksi kapan pun mereka
mau. Bahkan saat libur sekalipun kita tak perlu khawatir kesulitan
memasukkan uang ke rekening kita.
Bedanya
sekarang saya tak hanya memiliki kartu ATM BNI, namun juga sudah
punya internet banking BNI. Selama ada uang di dalam rekening
tersebut saya tak perlu khawatir dengan cuaca yang ada di Pontianak.
Saya bahkan bisa transfer saat tengah malam melalui internet banking.
Pendaftarannya mudah lewat ATM. Tokennya juga murah bisa kita beli
lewat customer servicenya. Di Pontianak bank yang satu ini juga sudah
banyak sekali cabangnya. Sehingga kita bisa memilih bank yang paling
tidak ramai pengunjungnya untuk didatangi. Supaya tidak lama
mengantri untuk dilayani.
Kalau
dulu kartu ATM BNI saya warnanya hijau tua dan mirip dengan KTM,
sekarang kartu ATM Platinum saya lebih cantik. Bermotif batik dengan
warna hitam yang elegan. Bisa melakukan penarikan hingga 10juta dalam
satu hari. Jadi kalau butuh uang tunai dalam jumlah yang besar saya
tak perlu melakukan penarikan langsung ke teller tapi tinggal
mendatangi mesin ATM terdekat saja.