Langsung ke konten utama

Sabar Harap Bersabar


Setiap kali saya merasakan tendangan dari dalam perut saya, hanya bisa mengusapnya sambil mengatakan kepadanya untuk bersabar. Sebab sekarang saya sedang mengikuti ujian tengah semester. Sayang sekali harus ikut ujian susulan karena melahirkan. Walaupun saya tahu, kalau Tuhan sudah menghendaki saya untuk melahirkannya hari ini pun, mau tidak mau saya harus siap. Mengeluarkannya dari rahim saya yang menampungnya selama lebih dari 8 bulan ini. Prakiraan dokter sih tanggal 20 Mei nanti. Masih cukup waktu untuk ujian dan pengambilan nilai tugas beberapa mata kuliah. Semoga saja saya mampu melewatinya dengan baik.

Sebenarnya sih akan lebih melegakan melahirkan lebih cepat dibandingkan harus membawanya berangkat ujian ke kampus karena jujur saja, ukurannya semakin besar. Tentu saja semakin menyulitkan untuk bergerak. Belum lagi setiap malam saya kurang tidur karena tidak bisa mendapatkan posisi yang nyaman untuk tidur. Bagian tulang pubis semakin ditekan dari dalam dan itu sangat menyakitkan. Tulang rawan yang akan menjadi pintu keluarnya nanti. Ah saya terlampau banyak mengeluh padahal ibu saya sendiri melahirkan 5 anak secara normal dan tak pernah saya mendengarnya mengeluh sekalipun.

Apakah memang anak pertama itu selalu berat?

Saya hanya ingin di ruang bersalin nanti saya bisa ditemani suami. Dia sendiri terlihat takut untuk melakukan itu. Apalagi ketika satu di antara 5 kakak ipar saya sudah ada yang siap menjadi suka relawan untuk menunggui saya di ruang bersalin. Sepertinya memang suami tidak akan ikut menunggui di dalam sana. Hanya berada di luar sampai anaknya keluar dan menangis untuk pertama kalinya. Entahlah... mana yang baiknya saja sih.

Kaki saya semakin sering bengkak dan agak sakit. Untungnya tujuh bulan pertama kaki saya tidak mengalami pembengkakan sehingga hanya akhir-akhir ini saya semakin tersiksa dengan kaki bengkak ini. Belum lagi bangun tidur yang harus dibantu untuk bangkit dari tempat tidur. Sabar harap bersabar. Itu saja yang bisa saya katakan pada diri saya sendiri. Mengingat anak ini akan menjadi bagian paling penting dalam karier saya sebagai seorang ibu.
 

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.