Stretch
mark barangkali menjadi momok yang sangat menakutkan buat sebagian
perempuan yang sedang hamil. Ditambah lagi dengan iklan di televisi
yang seakan mengatakan bahwa stretch mark itu buruk dan tidak indah.
Saya sendiri sudah mendapatkan beberapa stretch mark di bagian perut
saya yang semakin membesar sekarang ini. Waktu masih di bawah 7 bulan
perut saya tidak muncul garis-garis seperti ini. Banyak yang
menyarankan supaya jangan menggaruk perut ketika hamil, supaya tidak
muncul stretch mark. Apalagi ada yang mengatakan bahwa rasa gatal itu
berasal dari rambut bayi yang ada di dalam yang sesungguhnya tidak
benar.
Rasa
gatal tersebut timbul disebabkan oleh hal yang lain. Satu di
antaranya adalah karena kulit yang meregang untuk menyesuaikan dengan
ukuran bayi di dalam. Dapat dipastikan peregangan akan terus terjadi
sampai bayi dilahirkan. Tentu saja akan banyak sekali stretch mark
yang akan muncul di perut bahkan di beberapa bagian lain.
Menyebalkan? Saya sendiri tidak begitu terganggu dengan keberadaan
garis-garis tersebut. Malahan saya tidak berpikir untuk
menghilangkannya.
Ingin
saya simpan semua garis berharga tersebut untuk kenangan anak-anak
yang akan saya lahirkan. Ketika mereka sudah besar akan saya
perlihatkan pada mereka, garis-garis yang pernah mereka buat di tubuh
saya. Bukankah itu akan membuat garis tersebut malah terasa lebih
indah? Terlepas dari yang ingin tubuhnya tetap mulus seperti waktu
masih gadis sih. Ibu saya sendiri memiliki banyak stretch mark di
tubuhnya. Saya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang buruk. Saya
melihat kenangan di sana. Kenangan bahwa saya pernah membuat perut
ibu saya meregang kulitnya. Pernah menendangnya dari dalam.
Sekarang
saya terpikir lagi, tentang perasaan ibu saya ketika saya masih
berada di dalam perutnya. Apa yang dia katakan pada saya waktu itu,
saat dia mengusap perutnya. Apakah dia memanggil-manggil saya dengan
panggilan manja? Apakah saya membuat kakinya membengkak? Berapa
banyak sobekan yang saya buat saat saya dilahirkan? Begitu banyak
yang dia korbankan hanya untuk mendapatkan saya. Sekarang, ketika
saya sebentar lagi akan menjadi seorang ibu, baru saya merasakan apa
yang dia rasakan dulu.