Sepertinya
sudah waktunya untuk membacakan dongeng kepada bayi yang saya
kandung. Hitungan minggu dia sudah akan lahir ke dunia ini.
Rencananya akan terus mendongenginya sampai dia cukup besar nantinya.
Selain itu saya juga ingin memperbaiki pronounce bahasa Inggris saya
yang kadang masih suka keseleo. Jadi saya mengunduh beberapa ebook
fairy tales dalam bahasa Inggris. Sekali dayung dua tiga pulau
terlampau. Sekali baca cerita, tidak hanya mendongengi sang bayi,
saya juga ikut mendapatkan manfaat dengan membacakannya dengan suara.
Ah,
dulu saya tak membayangkan akan melakukan ini. Menikah saja rasanya
bagai mimpi. Sebab beberapa kali gagal dalam bidang percintaan
membuat saya berpikir ulang mengenai kehidupan menjadi seorang istri.
Pernah terbersit, jangan-jangan memang saya tidak akan pernah
menikah. Apalagi sampai membayangkan akan hamil dan punya anak.
Sampai akan mendongeng seperti ini segala. Mimpi yang menjadi
kenyataan.
Saya
jadi ingat betapa senangnya saya membaca buku cerita baru yang
dibawakan Umak dari perpustakaan sekolahnya. Dulu Umak memang selalu
kebagian tugas merawat perpustakaan sekolah dan dampaknya adalah
setiap ada buku baru yang datang, saya adalah orang yang paling
berbahagia di dunia ini. Buku menjadi sesuatu yang sangat mewah
sewaktu saya kecil. Potongan koran yang digunakan untuk membungkus
belanjaan saja suka saya baca. Apalagi buku cerita dongeng yang masih
bau harum percetakan.
Beda
ya dengan sekarang. Kalau sekarang saya tinggal baca online atau bisa
unduh dan mencetaknya sendiri. Jauh lebih terjangkau sih jadinya.
Tapi sensasi yang saya rasakan dulunya jadi beda dengan sekarang.
Bagaimana dengan anak saya nantinya ya?