Saya
baru menyadari banyak sekali dress yang saya simpan untuk acara
khusus, entah itu undangan pernikahan atau apa gitu yang butuh dress
yang elegan, tak lagi muat di tubuh saya. Tepatnya di perut. Sampai
sesak napas dibuatnya saat mencoba memaksanya masuk. Saya pikir tidak
akan sesusah itu mengenakannya karena yang berubah bentuk hanya
bagian pinggul dan perut. Ternyata bagian atasnya memang longgar
tetapi jangan harap saya bisa ke pesta dengan dress tersebut lagi.
Untungnya saya sudah menyiapkan beberapa lembar gamis yang saya pesan
dari seorang teman. Gamis yang memang cocok untuk ibu hamil dan
menyusui.
Hampir
setiap bulan yang saya lakukan hanya berbelanja pakaian. Karena
memang itu yang paling saya butuhkan dibandingkan yang lainnya.
Bagaimana tidak? Tubuh saya semakin melar bagian perutnya.
Seakan-akan seperti balon yang ditiup. Buncit sekali. Padahal baru 8
bulan lebih sudah terlihat seperti sembilan bulan. Bahkan banyak yang
memperkirakan saya akan melahirkan dalam hitungan hari. Posisi
bayinya sendiri sih memang sudah menuju jalan lahir. Tetapi dokter
mengatakan prakiraan kelahirannya itu 20 Mei. Semoga saja memang
sekitar tanggal tersebut soalnya saya masih ingin ujian tengah
semester sampai 13 Mei nanti.
Sekarang
saya sudah tak terlalu peduli dengan fashion musti bagaimana. Paling
penting buat saya sekarang adalah saya bisa mengenakan pakaian dengan
nyaman dan tidak membuat saya sesak napas. Karena itu sangat
menyiksa. Apalagi kalau di bagian perutnya itu terlalu pas dengan
bentuk perut. Bisa-bisa saya kehabisan napas karena sesak.
Meskipun
demikian yang harus saya lewati sekarang, saya berbahagia sekali akan
menjadi seorang ibu. Apa pun risiko yang akan saya hadapi. Sesakit
apa pun nantinya.