Akhirnya
saya menemukan dua buku yang layak buat dicoba dibacakan pada janin
yang masih saya kandung. Sudah diprintout tinggal dijilid saja.
Sebenarnya ada tiga tapi buku yang ketiga susah sekali buat
diselesaikan cetakannya. Akhirnya yang selesai hanya dua buku, yaitu
Grimm's Fairy Tales sama The Japanese Fairy Book. Dibacakannya pakai
suara dan harapannya bisa didengar sama sang janin dan saya bisa
memperlancar bahasa Inggris saya.
Harapan
saya sih semoga nantinya anak ini suka membaca seperti saya dan
saudara saya. Bahkan kedua orang tua saya. Buku itu menjadi sahabat
yang sangat berharga bagi kami. Saya dulu bisa menghabiskan seharian
dengan membaca buku. Untungnya saya tidak perlu menggunakan kaca mata
hingga sekarang. Masih normal saja mata saya.
Saya
tak pernah bertanya apakah dulu ibu saya suka membacakan buku cerita
sewaktu saya masih di dalam kandungan. Saya sebenarnya berharap ibu
saya mau bercerita banyak tentang saat-saat dia hamil atau melahirkan
kami semua. Sayangnya ibu saya bukan orang yang cukup ekspresif untuk
mengatakan itu semua. Beda dengan Abah dan saya yang suka sekali
menceritakan banyak hal di dalam kehidupan kami kepada orang lain.