Alhamdulillah hari ini, meskipun siangnya puanas pol tapi sorenya hujan, bahkan pas sebelum maghrib juga sempat hujan. Lumayan membasahi Kota Pontianak yang selama 3 hari ini panas karena fenomena kulminasi. Memang panasnya gila-gilaan. Tidur siang jadi tak begitu nyenyak. Bangun tidur siang dapat dipastikan badan penuh keringat.
Malam hari seperti ini pun panasnya masih terasa walaupun sudah diguyur hujan. Seberapa banyak minum air pun tetap saja kehausan. Kalau sudah begini biasanya yang paling mempan ya minum pocari sweat. Supaya nggak dehidrasi. Bibir jangan sampai kekeringan. Bisa pecah-pecah kalau dehidrasi. Mana bibir saya termasuk yang mudah sekali pecah-pecah. Untung ada tendercare yang lumayan melembabkan bibir dari luar. Tapi ya tetap saja harus minum cukup cairan supaya nggak pecah bibirnya dan buang air lancar.
Beberapa hari ini ada masalah lagi dengan pencernaan. Belum nemu pisang yang bisa dijadikan cemilan. Biasanya titip sama kakak ipar yang belanja ke pasar flamboyan. Namun susah ngedapetin pisang yang baru matang. Seringnya yang ada di pasar pagi-pagi itu yang sudah agak becek. Masalahnya saya kurang suka pisang lembek begitu. Jadinya nggak makan pisang beberapa hari ini. Padahal pisang adalah senjata yang cukup ampuh untuk mengatasi masalah pencernaan saya selama kehamilan ini.
Makan buah pepaya yang tak begitu disukai juga agak sulit. Bagian yang tidak saya suka adalah saat saya selesai makan pepaya ada rasa yang tidak enak tertinggal di lidah. Entah itu rasa apa. Tapi rasa itu yang membuat saya tak suka pepaya. Walaupun sebenarnya pepaya cukup mudah ditemukan di toko buah terdekat.
Serba salah beberapa hari terakhir ini...