Ada-ada
aja cara orang untuk mengambil keuntungan di dunia online ini.
Segalanya yang bisa dijual secara online, dionlinekan. Tetapi yang
kemudian menjadi miris adalah bagaimana orang melupakan nilai-nilai
moral saat melakukannya. Di televisi ada beberapa yang menyiarkan
soal ini. Saya sendiri merasa apa bedanya ini dengan prostitusi?
Soalnya nikah kok kayak dijadikan bisnis esek-esek. Apa masih
mendingan prostitusi itu sendiri dibandingkan yang berkedok
'pernikahan siri' begini?
Kalau
memang menikah niatnya ibadah, siri sih sebenarnya bukan hal yang tak
boleh dilakukan ya. Sebab terkadang ada yang terbentur beberapa
masalah untuk melegalkannya secara negara. Tapi kemudian banyak juga
tuh pelaku nikah siri yang akan langsung mendaftar jika ada program
nikah massal yang dekat dengan tempat tinggalnya. Sebab pernikahan
yang tidak sah secara negara akan mengundang berbagai masalah. Akan
sangat merugikan pihak perempuan dan tentunya anak.
Jadi
ingat jaman dulu heboh soal nikah kontrak. Saya mengetahui soal nikah
kontrak itu dulunya dari majalah. Banyak banget perempuan yang
membuka jasa nikah kontrak dulunya buat turis asing yang datang ke
Indonesia. Nggak tahu sekarang sih ya. Segalanya sudah sedemikian
mudah untuk dionlinekan. Pelaku kawin kontrak mungkin masih ada. Tapi
bisa jadi juga sudah alih profesi menjadi kekasih satu malam saja.
Entah
apa yang ada dipikiran orang saat mengonlinekan pernikahan siri. Saya
hanya merasa betapa mirisnya hal ini. Sudah sedemikian butuhnyakah
dengan pemenuhan hal tersebut sampai harus menghalalkan pernikahan
siri online. Buat yang menyediakan jasa seperti ini juga, apakah tak
ada bisnis lain yang bisa digeluti untuk menghasilkan uang dengan
lebih baik. Sebab pastinya usaha seperti ini tak akan bisa
berkelanjutan jika pelakunya tertangkap dan dijebloskan ke dalam
penjara. Ini hanya soal waktu saja kita akan melihat para pelaku
digiring ke kantor polisi.