Kembar air istilah yang digunakan ibu mertua saya saat saya mengatakan bahwa kandungan yang membuat tubuh saya naik sekitar 8.5kg, isinya lebih banyak airnya. Lebih enak kembar air sih katanya, dibandingkan kembar darah. Saya nggak paham juga soal kembar darah. Namun yang jelas anak saya nggak punya saudara kembar seperti dirinya.
Selisih antara dokter kandungan yang satu dengan yang lainnya dengan hitungan bidan memang cukup membingungkan. Tapi dokter yang baru kami kunjungi mengatakan bahwa anak saya akan lahir sekitar pertengahan Mei. Kalo molor sih bakalan sama tanggal lahirnya dengan bapaknya. Mendekati akhir Mei gitu. Apa pun tanggalnya tak masalah asalkan bayinya sehat.
Cuma ya itu, nggak jadi kayaknya lahirannya April. Lebih lama dari yang diharapkan. Walaupun suami saya kayaknya puas banget waktu dokternya bilang anak ini laki-laki. Semoga apa yang dilihat dokter tadi nggak salah deh. Soalnya harapan suami saya memang anak laki-laki. Saya juga pengennya anak laki-laki sih. Biar jadi pemimpin buat adik-adiknya nanti.
Abah dan Umak pasti senang dapat cucu pertama laki-laki. Apalagi Umak dulu susah dapat anak laki-laki. Mertua juga bakalan senang dapat cucu laki-laki dari anak laki-laki satu-satunya. Beratnya baru 1.7kg. Tidak terlalu besar nanti saat dilahirkan. Alhamdulillah.