Sejak
dulu, Excel sebenarnya adalah aplikasi yang selalu saya lewatkan
untuk digunakan. Apalagi untuk menulis tak begitu butuh Excel. Tetapi
sekarang di semester dua sudah ada mata kuliah Excel. Saya pikir saya
sangat beruntung bisa belajar Excel bersama teman-teman sekelas saya.
Apalagi mengingat tak semua teman saya mahir menggunakan komputer.
Jadi ada temanlah kalau memang saya sangat bingung menggunakan Excel.
Padahal saya memiliki laptop pribadi sejak tahun 2007, tapi entah
mengapa sekarang baru belajar aplikasi ini. Dulu saya hanya
menggunakan Microsoft Word. Setelah tahu fungsinya saya sadar betul
bahwa saya harus pintar menggunakan aplikasi ini. Apalagi sekarang
saya memang membutuhkannya untuk membuat beberapa daftar.
Dulu
saya pikir pake table di Word saja sudah cukup untuk membuat daftar
yang rapi. Namun ternyata di Excel akan jauh lebih baik dan rapi.
Sehingga saya semangat betul untuk mengikuti kelas Komputer di
semester dua ini setiap minggunya. Dosennya sayangnya sudah diganti
sih. Bukan lagi Pak Alfian yang mengajar. Padahal dulu kelas kami
agak terganggu dengan gaya mengajarnya. Sekarang setelah diganti
dengan dosen yang lain, kami malah merasa merindukannya. Atau hanya
saya sendiri yang merasa seperti itu? Sebab rasanya ada yang kurang
di kelas kalau tak ada Pak Alfian. Dia bagian yang tak tergantikan di
ruangan komputer kampus kami.
Belum
banyak sih yang saya kuasai di Excel. Tapi sementara saya sudah
memahami hal-hal yang sederhana di dalamnya. Setidaknya saya tidak
kesulitan seperti sebelumnya waktu diminta membuat daftar menggunakan
Excel. Soalnya saya ingat banget tuh ada pekerjaan yang membutuhkan
Excel dan saya tidak bisa membuat file yang baru jadi file contoh
saya copas dan saya edit saja. Sehingga ada bagian yang aneh di dalam
daftar tersebut. Kalau sekarang sih saya sudah bisa membuat yang
lebih rapi dan sesuai dengan yang saya butuhkan. Setidaknya tidak
akan memalukan diri sendirilah waktu diminta bikin file menggunakan
Excel.
Ada
niat juga sih mau cari ebook yang membahas tentang Excel supaya lebih
mahir lagi. Soalnya saya khawatir nanti saya ketinggalan beberapa
materi Excel setelah melahirkan dan gagal saat ujian atau tidak
berhasil mendapatkan nilai A untuk mata kuliah ini. Sayang banget
kalau IP selanjutnya malah turun dari IP yang sekarang. Walaupun
sebenarnya bukan nilai sih yang saya kejar di ABA. Namun kalau saya
bisa lulus dengan nilai terbaik mengapa saya harus puas dengan nilai
biasa-biasa saja bukan?