Ternyata
setelah kehamilan semakin membesar saya sadar satu hal bahwa
kelemahan saya sekarang bertambah satu. Saya keteteran ngeblog
sekarang bukan karena saya kehabisan ide atau lapar. Tapi karena
mengantuk. Saat hamil entah berapa banyak waktu yang saya habiskan
untuk memejamkan mata. Semakin ke sini semakin mengantuk. Memang sih
Sabtu Minggu saya tidak perlu ke kampus untuk kuliah dan bisa saya
habiskan lebih banyak waktu untuk membayar kekurangan tulisan yang
ada di blog ini. Namun duduk di depan komputer dalam posisi yang lama
membuat kaki saya bengkak. Padahal selama hamil ini kaki bengkak
bukanlah sesuatu yang saya alami. Setiap kali bidan memeriksa kaki
saya, memang tak ada pembengkakan di sana.
Bukannya
saya mengeluh soal bayi ini sih. Saya senang bisa mengandung dirinya.
Tapi fisik saya yang mudah tidur siang sampai sore ini bahkan malah
harinya tidur lagi walaupun tidak nyenyak membuat saya merasa
hari-hari saya tidak produktif. Padahal saya ingin sekali
menyelesaikan utang tulisan di blog dan mengisi blog sebelah dengan
lebih banyak bahasa Inggris. Rasanya bahasa Inggris saya agak mandek
akhir-akhir ini. Oiya saya juga mudah lupa pada banyak hal. Saat
menuliskan ini saya sendiri bahkan mencoba mengingat-ingat apa saja
yang sudah saya lupakan dan merupakan hal yang penting banget untuk
dilakukan.
Padahal
dulu saya tak bisa menulis hanya karena saya lapar. Ide akan
menghilang saat perut keroncongan. Sekarang, bantal lebih menggoda
dibandingkan banyak hal di dunia ini. Bahkan rasanya saya bisa tidur
sebanyak yang saya inginkan hanya dengan melihat bantal. Di kampus
juga saya mudah sekali menguap. Harapannya sih semoga dosen tak ada
yang tersinggung dengan mulut saya yang menganga karena mengantuk.
Biasanya saat datang ke kampus, muka saya sudah kelihatan banget
capeknya. Maklum malam hari saya memang tidurnya tidak nyenyak.
Setiap ada gerakan yang cukup keras dari sang bayi, saya akan
terbangun. Saya bahkan pernah bermimpi bisa merasakan telapak kaki
sang bayi dari luar perut saya, kemudian saya terbangun dan menyadari
bahwa itu hanyalah mimpi.
Banyak
hal baru yang sekarang saya rasakan sebagai calon ibu yang sebentar
lagi akan melahirkan. Ketakutan akan sobekan di bagian kewanitaan
bukanlah hal yang begitu menakutkan. Saya lebih takut dioperasi
dibandingkan melahirkan normal. Walaupun melahirkan normal tentunya
butuh usaha yang cukup keras untuk dijalani. Namun memang itulah
tugas seorang ibu bukan?