
Dari banyak kopi yang pernah saya minum di dunia ini, kopi warung bukan kopi mahal ya, memang Kopi Aming upunya cita rasa sendiri yang enak betul. Entah bagaimana mereka meraciknya sampai ada rasa kopi yang nikmat seperti itu. Wajar sekali warungnya selalu penuh dan saya lebih memilih untuk membeli kopinya untuk dibawa pulang saja. Harga segelas kopi hitamnya sangat terjangkau, hanya 4.000IDR.
Ngomong-ngomong soal kopi sih saya selalu suka minum kopi yang Uwan buatkan untuk Aki waktu di Jawai dulu. Kopinya yang sudah dingin dan serbuknya sudah berada di bagian bawah gelas membuat kopinya bisa langsung diminum tanpa terganggu ampasnya. Kopi Uwan memang juga punya cita rasa sendiri. Tapi terlepas dari bagian aroma kenangan di dalamnya, kopi Aming memang sangat istimewa.
Buka dari jam 5 pagi sampai jam 2 pagi baru tutup. Begitu setiap harinya. Warungnya tak pernah sepi. Wajar saja karyawannya ramai sekali. Mengenakan seragam pula. Walaupun cuma warung kopi pinggir jalan. Bukan kopi mewah dengan harga selangit. Saya sih sudah biasa mendengar kepopularan kopi Aming alias Aming's Coffe ini. Namun tak mengira rasanya memang sesuai dengan nama tenarnya itu. Awalnya saya anggap warung ini terkenal karena sudah lama buka. Apalagi kadang orang suka melebih-lebihkan soal rasa kalau sudah berkaitan dengan fanatisme. Eh ternyata saya keliru. Kopi Aming memang nikmat sekali.
Bertahun-tahun tinggal di Pontianak, saya baru mencobanya beberapa bulan lalu. Baru satu kali dan kadang saya suka rindu lagi dengan aroma Kopi Aming. Karena hamil sih jadinya saya tidak terlalu memaksakan diri untuk membeli setiap hari. Cuma nanti saya rasa kalau sudah masuk kuliah lagi, pulang dari kampus bisa singgah buat beli Kopi Aming. Maklum, kampus saya memang dekat dengan Warung Kopi Aming.
Kalau tidak suka kopi hitam kental, bisa pesan kopi susunya. Hanya 7.000IDR. Sayangnya buat yang tidak suka dengan asap rokok, sebaiknya tidak nongkrong terlalu lama di Warung Kopi Aming. Sebab rata-rata yang nongkrong di situ perokok aktif dan tempatnya sampai seperti berkabut penuh asap rokok. Memang warungnya tidak terlalu luas sehingga saat penuh oleh pengopi, asap rokok pun jadi ikut menggumpal di dalamnya.
Itu sih yang saya sayangkan di Pontianak ini. Wisata warung kopi yang sebenarnya cukup menarik untuk dikulik menjadi hal yang mengancam kesehatan kalau berada di warung kopi yang penuh asap rokok