Saya
rasa sebelum menyimpulkan segala sesuatu dari sebuah kejadian, jangan
hanya mengandalkan bahwa kita akan membela orang terdekat kita. Bisa
jadi orang terdekat kita yang sebenarnya memulai. Sebab saya rasa di
dunia ini pasti ada orang yang tak suka dengan kita. Tapi kalau yang
tak suka dengan kita sampai berseteru terlampau banyak. Sampai satu
keluarga besar dan jumlahnya sedemikian banyak, itu artinya ada yang
keliru dengan diri kita.
Kita
tak bisa seenak hati menginjak orang lain hanya karena kita pikir dia
hanya orang 'kecil'. Seperti semut. Sekecil apa pun seekor semut itu
dia pasti akan menggigit orang yang menyakitinya. Apalagi yang
menyakitinya juga sama kecilnya. Tapi itulah hukum dunia, kita lebih
suka menutup mata pada kesalahan orang yang kita sayangi dan
membelanya meskipun dia yang salah. Sebab kita merasa berkewajiban
membelanya. Kita terlalu subjektif menilai sesuatu sehingga lupa
bahwa orang yang kita bela hanyalah manusia biasa yang bisa melakukan
kesalahan.
Entah
bagaimana mata bisa ditutup rasa cinta padahal kesalahan sedemikian
nampaknya. Itulah yang namanya, tungau di ujung lautan kelihatan
tetapi gajah di pelupuk mata tidak tampak.
Pikirkan
baik-baik sebelum membela seseorang. Bisa jadi kita sedang membela
orang yang melakukan kesalahan.