Baiklah
ternyata setelah mengandung anak pertama kami pun, masih ada
pertanyaan menyebalkan yang bisa ditanyakan oleh orang lain. Saya
tidak tahu apakah hanya saya yang merasa terganggu dengan pertanyaan
ini atau banyak orang lain yang juga sebal dengan pertanyaan yang
sama. Bagaimana dengan dokter kandungan ya? Ketika mereka ditanyai
soal bayi yang ada di dalam perut seseorang, apakah anak tersebut
perempuan atau laki-laki?
Saya
ulang ya! Perempuan apa laki-laki?
Saya
pikir pertanyaan kapan selesai kuliah? Kapan nikah? Sudah isi? Adalah
jenis pertanyaan yang sangat menyebalkan dan sudah saya lewati semua.
Ternyata masih ada bentuk pertanyaan yang sangat menyebalkan di dunia
ini. Tak terpikirkan oleh saya karena saya sendiri tak pernah
menanyakan soal jenis kelamin seorang anak yang masih ada di dalam
kandungan ibunya. Kalau sudah melahirkan sih saya rasa itu adalah
pertanyaan yang wajar. Sebab mau secanggih apa pun alat yang
digunakan untuk memeriksa jenis kelamin belum tentu bisa dipastikan
100% akurat. Banyak orang yang pas USG mendapati jenis kelamin
anaknya laki-laki tapi pas lahir ternyata perempuan.
Kalau
mau bertanya mengenai jenis kelamin anak saya, mengapa tak menunggu
sampai saya melahirkan? Apa kalau anak saya perempuan kalian yang
bertanya bakalan ngasih dia hadiah? Atau kalau laki-laki mau kalian
jodohkan dengan anak kalian?
Apa
tak ada pertanyaan yang lebih penting lagi di dunia ini selain
pertanyaan aneh seperti itu?
Menurut
saya sih aneh, nggak tahu menurut orang lain ya. Sebab saya tak suka
ditanya dan bertanya seperti itu sih. Itu privasi orang. Wilayah yang
tak bisa kita masuki jika kita bukan bagian dari keluarganya.
Sekarang,
buat siapa pun yang ingin bertanya seperti itu pada orang yang sedang
mengandung, tahanlah mulut itu sebentar. Kita tidak tahu seberapa
sensitifnya sebuah pertanyaan buat orang lain. Apakah dia suka atau
tidak suka dengan pertanyaan tersebut? Jangan sampai pertanyaan basi
kita yang tak penting membuat orang lain menjaga jarak dan sebal
dengan kita.