Ini
adalah kisah nyata yang saya dengar sendiri dari beberapa orang yang
sangat saya percaya. Mengenai seorang lelaki tua yang naik haji
dengan uang korupsi anaknya. Ya, anaknya rela melakukan korupsi untuk
menaikkan haji orang tuanya. Tentu saja bukan karena Allah, melainkan
demi gengsi yang selama ini dipelihara. Allah selalu punya cara
paling kece untuk memperlihatkan kuasa-Nya. Barangkali kita lebih
mengenalnya sebagai sebutan 'rahasia Illahi'.
Naik
haji hanya wajib bagi yang mampu. Tak perlu 'memampukan' diri dengan
uang yang sama sekali jauh dari halal. Sebab haji adalah ibadah.
Bagaimana mungkin kita melaksanakan ibadah dengan najis? Harta yang
bukan hak kita. Mencuri uang negara demi memperkaya diri sendiri.
Entah bagaimana dengan mudahnya orang menggadaikan kehidupan
singkatnya hanya demi sejumlah harta yang tak seberapa dan membawa
mereka ke lubang kenistaan di akhirat sana.
Di
mana wajah mereka kala itu? Membayarkan sejumlah najis untuk
melaksanakan ibadah orang tuanya? Orang tua yang sama sekali tak tahu
apa-apa dan berangkatlah dengan perasaan suka cita. Namun apa yang
kemudian terjadi? Lelaki tua yang ingin melihat rumah Allah di Mekkah
ternyata merasakan azabnya juga. Setibanya di kota-kota yang
seharusnya dia lihat dengan mata kepalanya, dia malah sakit. Koma.
Tak satu kota pun bisa dia lihat. Tak satu ibadah pun bisa dia
laksanakan selama berangkat haji.
Kasihan.
Lelaki tua itu sangat sedih pastinya. Perjalanannya tak membuahkan
hasil. Allah tak mengizinkan orang yang berangkat dengan uang haram
untuk melihat rumah-Nya.
Satu
dunia barangkali bisa dibohongi. Tetapi Dzat yang Maha Sempurna itu
sekali-kali tidak buta. Dia Maha Melihat segala sesuatu. Dari yang
tampak sampai yang tak nampak sama sekali oleh mata manusia. Kita tak
bisa menyembunyikan apa-apa dari-Nya. Bagaimana mungkin berharap
bahwa ibadah haji tersebut akan berjalan lancar jika niat dan caranya
keliru. Niat yang memberangkatkan hanya demi gengsi. Agar orang lain
bisa bertepuk tangan untuknya dan mengatakan betapa hebatnya dirinya
bisa menaikkan haji orang tuanya, sementara anak-anak laki-laki tua
itu tak ada yang bisa.
Padahal
saya yakin, Allah akan memampukan orang yang akan Dia panggil ke
tanah-Nya. Menjadi tamu di rumah-Nya di Mekkah sana.
Setiap
anak pasti ingin menghajikan orang tuanya. Namun tak semua anak mampu
memilih jalan yang benar untuk melakukannya. Lelaki tua yang malang.
Semoga suatu hari nanti, Allah memanggilmu kembali untuk melaksanakan
ibadah haji yang sejati dengan uang bukan hasil korupsi.
Follow @honeylizious