Saya
sendiri baru menginstall aplikasi MyTelkomsel di android. Penasaran
gara-gara ada penipuan yang berbentuk SMS pop up yang modusnya
membuat kita menyerahkan token Telkomsel kita pada si penipu.
Modusnya sih penipu mengiming-imingi kita dengan sejumlah hadiah.
Entah itu berbentuk uang atau pulsa ratusan ribu rupiah. Sangat
menggiurkan bukan? Apalagi jika si penipu tak terlihat menipu. Sebab
dia hanya meminta token Telkomsel kita. Nah di sini akan muncul
masalah buat kita jika di dalam kartu kita pulsanya bejibun.
Token
Telkomsel sendiri merupakan sebuah password yang bisa digunakan untuk
log in ke aplikasi MyTelkomsel. Caranya memang mudah, tinggal cek di
*323# dan Telkomsel akan memberikan deretan angka dan huruf pendek
yang bisa digunakan sebagai password di halaman log in MyTelkomsel.
Memang sih token ini selalu berubah. Bahkan waktu saya mencoba
menggunakannya tadi, token Telkomsel yang saya dapatkan 10 menit yang
lalu sudah tak bisa digunakan lagi, jadi harus minta lagi dengan cara
yang sama, yaitu menekan *323#. Telkomsel akan mengirim token baru
yang hanya bisa digunakan sekali dan masa berlakunya juga pendek.
Hanya tiga menit. Lewat dari itu token sudah kadaluarsa.
Jadi
bagaimana cara 'mama' mencuri pulsa kita?
Di
dalam aplikasi MyTelkomsel sendiri ada fitur untuk kirim pulsa. Jadi
orang yang bisa log in ke aplikasi tersebut dengan nomor Telkomsel
dan token kita akan dengan mudah mengetahui jumlah pulsa kita berapa
dan bisa mengirimnya ke nomor Telkomsel mana pun yang dia inginkan.
Beruntunglah jika saat si penipu memiliki token Telkomsel kita pulsa
kita sedang sekarat dan tak bisa digunakan untuk transfer pulsa. Mama
tak perlu lagi repot-repot kirim SMS dan meminta pulsa karena dia
sedang ada di kantor polisi. Sebab iming-iming hadiah sudah cukup
menjebak orang lain.
Apalagi
buat yang tidak pernah menggunakan aplikasi MyTelkomsel pasti tidak
tahu bahwa token tersebut bisa membuat pulsanya tersedot habis oleh
pelaku. Apalagi token itu bentuknya nomor dan aksara acak pendek.
Terlihat tidak begitu membahayakan jika diberikan pada orang lain.
Siapa pun itu. Padahal gara-gara token tersebut kita berikan, dengan
mudahnya orang mengambil pulsa kita begitu saja.
Ingat
ya, token adalah kerahasiaan kita. Jangan diberikan pada siapa pun.
Apalagi saat ada yang mengiming-imingi sejumlah hadiah untuk
mendapatkannya. Telkomsel tidak akan pernah meminta token kita untuk
mengirimkan hadiah.
Sempat
ada yang bertanya pada saya, apa sih alasan orang menipu untuk
mendapatkan pulsa sebanyak mungkin? Sebagai penjual pulsa saya tahu
betul modus ini arahnya ke mana. Tentu saja untuk mendapatkan uang.
Seperti yang kita ketahui, pengguna Telkomsel itu puluhan juta. Kita
anggap saja dalam sehari penipu ini berhasil mengelabui 100 orang dan
berhasil menyedot 50.000 pulsa dari setiap korbannya. Dia akan
mendapatkan pulsa sebesar 5juta dengan sangat mudahnya. Sebulan? Bisa
dapat 150juta. Siapa yang tak tergiur? Apalagi risikonya dibandingkan
merampok tempat usaha atau rumah orang jauh lebih kecil.
Untuk
mencairkan pulsa tersebut dia tinggal menjual pulsa dengan harga
miring atau sesuai dengan nominal yang didapatkan. Misalnya pulsa
100ribu dijual 80.000-90.000, pasti laku deh. Orang yang beli pasti
merasa mendapatkan untung yang cukup lumayan dari selisih tersebut.
Menjualnya pun saya rasa tidak perlu langsung. Bisa lewat internet
atau dari teman ke teman. Apalagi untuk Kartu As, masa kadaluarsanya
akan tertutupi dengan menggunakan pulsa di kartu tersebut sehingga
masa aktifnya terus panjang. Pelaku tak perlu takut pulsanya akan
hangus atau menghilang karena kartunya sudah tak bisa digunakan lagi.
Walaupun
saya yakin banget sih nanti pada akhirnya pelaku pencurian pulsa
seperti ini akan tertangkap juga. Sepandai-pandai tupai melompat pada
akhirnya jatuh ke tanah juga.