Sekarang status yang saya update di sosmed bisa dihitung pakai jari. Bahkan kadang saya tak membuka twitter saat tak ada notifikasi apa-apa. Saya pikir memang sekarang saya tak kecanduan lagi dengan smartphone dan sosial media. Kecemasan sewaktu smartphone ketinggalan pun tak seberapa. Kadang malahan saya lebih suka meninggalkan smartphone di rumah saat berbelanja.
Apakah karena bagian kosong yang dulu diisi dengan sosial media dan smartphone sudah terisi oleh kehadiran suami?
Saya rasa memang itu jawabannya. Kesendirian yang dulu saya isi dengan mengupdate status di sosial media sekarang sudah tergantikan. Kehidupan maya yang semu sekarang diganti oleh kehidupan yang nyata. Seseorang yang nyata ada mengisi hari-hari saya dalam keadaan apa pun.
Apalagi saat melihat fenomena sekarang ini. Keberadaan smartphone dan sosial media membuat orang lebih suka berada di dunia semu dan lupa dengan dunianya yang lebih nyata. Everybody should look up and get a real life.
Seandainya blog ini bukanlah media untuk saya menyalurkan hobi menulis saya, barangkali dapat dibayangkan betapa berdebunya di sini. Perlahan akan menjadi kuburan maya berikutnya. Untungnya saya masih mencintai hobi saya yang satu itu. Menulis. Berbagi cerita dengan banyak orang. Walaupun sekarang sudah tak seperti dulu lagi. Saya berusaha tak menyebarkan energi negatif lagi di blog ini.
Jangan sampai kita terlalu menyandu dengan smartphone dan sosial media. Akan banyak sekali hal nyata di luar sana yang kita lewatkan. Entah itu sesuatu yang bisa kita sebut cinta.
Dulu memang saya menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya. Padahal pada akhirnya dunia nyatalah yang harus saya hadapi....