Beberapa
waktu lalu saya tak begitu menyadari bagian perut saya yang membuncit. Sedikit sih.
Hingga akhirnya setelah sekarang kehamilan ini berusia sekitar 5 bulan kurang
lebih-nya, perut saya sudah berada pada bagian bunciter. Lebih buncit dari
sebelumnya. Banyak kemeja yang biasanya saya kenakan untuk kuliah sudah tak
muat lagi. Padahal selama ini saya tak memiliki masalah dengan ukuran pakaian. Bisa
dikatakan saya bisa mengenakan kemeja yang sama untuk beberapa tahun
berikutnya. Sekarang? Jangan ditanya.
Pakaian,
atasan dan bawahan, yang baru beberapa minggu saya beli sudah tak muat lagi. Maklumlah
beberapa di antaranya saya beli ketika saya belum tahu mengenai kehamilan ini. Bahkan
waktu teman sekelas saya bertanya soal anak saya dengan yakin bilang ‘saya
belum hamil’ padahal ternyata sebelum saya lulus tes masuk ABA, saya sudah ‘berisi’.
Sebab memang tanda-tanda kehamilan tak begitu terlihat waktu itu. Tak seperti
orang lain yang mengalami anemia parah atau muntah-muntah yang berlebihan, saya
bisa beraktivitas seperti biasanya.
Satu-satunya
hal yang berubah adalah mengenai jam tidur. Saya butuh tidur lebih banyak
sekarang. Jadi setiap pulang kuliah saya selalu tidur siang. Padahal biasanya
saya susah untuk melakukan itu. Sekarang? Jangan ditanya. Saya bisa terlelap
sampai sore kalau tidak dibangunkan suami. Mudah sekali mengantuk saat siang
hari dan kesulitan bangun pagi. Mengenai muntah-muntah atau mengidam, saya
sempat sih muntah beberapa kali yang saya pikir hanya masuk angin. Mengidamnya juga
tak begitu aneh. Saya suka makan buah-buahan yang sedikit asam. Cukup ampuh
untuk menghilangkan mual.
Kesulitan
makan juga tak saya alami sebab saya sekarang nafsu makannya meningkat beberapa
kali lipat dan saya bisa makan berkali-kali dalam satu hari. Cuma memang tidak
bisa langsung banyak, sebab saya bisa muntah kalau perut kepenuhan. Seakan-akan
si bayi mendorongnya keluar dari lambung saya.
Beberapa
bulan lagi saya akan berada pada fase buncitest yang membuat perut saya akan
lebih terlihat sebagai perut orang hamil yang menurut suami saya adalah suami
saya sebagai bentuk keseksian tertinggi seorang perempuan. Itu sudah cukup
membuat saya sadar bahwa saya tidak perlu takut dengan segala perubahan selama
kehamilan ini sebab suami ternyata suka dengan perempuan yang sedang hamil. Semakin
buncit perutnya semakin seksi, katanya sih.