Tanggal
2 November 2013 lalu saya resmi menjadi seorang istri dari seorang lelaki yang
ternyata sudah setahun ini menjadi suami saya. Rasanya baru sebentar kami
mengarungi bahtera rumah tangga. Ternyata sudah setahun saja. Berbeda jauh
dengan keluarga saya yang tak begitu penuh perayaan, keluarga suami saya selalu
punya perayaan. Bahkan peringatan setahun kami menikah diperingati seluruh
anggota keluarga inti suami. Sama seperti dia ulang tahun kemaren. I get it! Dia kan anak laki-laki bungsu
satu-satunya ya.
Hadiah
pernikahan yang sudah setahun ini? Alhamdulillah saya sudah mengandung anak
sulung kami. Harapannya dari kemaren sih kembar ya. Supaya nggak perlu
melahirkan berkali-kali *abaikan pemikiran ini*. Tapi pas di USG dua minggu yang lalu di
klinik kandungan kayaknya isinya hanya satu janin deh. Ya udin, apa pun
hasilnya nanti, mau satu atau kembar saya rasa yang paling penting dia lahir
dalam keadaan sehat tak kurang satu apa pun.
Kadang
saya hanya rindu dengan keluarga di kampung sana. Ingin pulang dan bisa
merayakan semuanya bersama mereka atau setidaknya bisa makan makanan yang sudah
biasa saya makan sejak kecil. Lidah ini memang tak bisa memungkiri merindukan
masakan kampung dan tentunya masakan Uwan (nenek).
Tak
banyak yang berubah sih dari kami selama setahun ini. Saya hanya merasa lebih
dimanja semenjak positif hamil. Saya pikir ini kesempatan juga sih buat
bermanja-manja dan menjadi tuan putri di rumah. Mumpung suaminya lagi semangat
banget mau dapat anak pertama. Hahahahahaah *evil smirk* Jadi sekarang saya
hampir tidak punya tugas apa-apa di rumah selain makan, tidur, mandi, dan
kuliah. Kecuali job menulis sih masih sama seperti biasanya. Alhamdulillah juga
tak mengidam yang ajaib-ajaib. Nafsu makan meningkat tapi masih baik-baik aja
sih.
Satu
hal yang sekarang tak boleh saya minum lagi adalah obat alergi terbaik saya. Cetirizine
yang akan menghalau bersin jauh-jauh dari hidung saya. Hidung tak mampet. Kepala
nggak pusing. Tapi semenjak tahu sedang hamil, mau nggak mau deh mengalah pada
dedek bayi. Tidak minum Cetirizine dulu. Eh kalau misalnya teman-teman punya
obat alergi alami buat hidung saya ini silakan mention di twitter ya atau kirim
email ke honeylizious[at]gmail.com juga boleh bingitssss. Siapa tahu kan
alerginya sembuh total atau setidaknya saya tidak perlu minum obat alergi dari
apotek tinggal minum ramuan alami gitu.
Padahal
suami tak merokok, di kampus tidak terpapar asap rokok, dan di kantor juga
bebas dari asap rokok. Tapi tetap saja saya alergi dan bersin-bersin.