Kehidupan
mengajarkan kita tentang banyak hal. Tentang bahwa hidup ini tak sekadar makan,
minum, dan tidur. Hidup lebih dari itu. Buat yang Islam pasti tahu betul bahwa
sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Kita tak
lagi hanya bisa melakukan itu di dunia nyata sekarang sudah ada dunia maya yang
membuat jarak dan waktu tembus pandang. Kita dengan mudahnya bisa menebar apa
saja kepada banyak orang. Entah itu manfaat atau sekadar mudarat.
Dulu,
bertahun-tahun yang lalu, saya juga pernah menjadi pengguna sosmed yang labil
dan alay. Masa itu sudah lewat. Tapi terekam. Jejak itu masih ada di sana. Saya
pikir saya akan menjadi orang yang paling senang di dunia saat mengenal android
dan sosial media itu lebih awal. Namun kemudian saya sadar bahwa akan jauh
lebih baik saya mengenalnya saat saya sudah cukup dewasa untuk bertindak dan
menanggalkan sifat labil dan alay tersebut.
Sekarang
saya tak lagi spammer seperti dulu. Saat saya pikir tak begitu perlu untuk
update status saya tidak melakukannya. Beda banget dengan awal perkenalan
dengan sosial media. Kayak ada yang salah kalau nggak update status. Ada yang
kurang aja gitu. Sekarang sih hanya tuntutan pekerjaan saya tetap harus
bersentuhan dengan sosial media tersebut. Sekadar untuk menyalakan asap periuk
nasi di dapur.
Walaupun
saya pernah menjadi orang yang cukup ajaib di sosial media, saya menyadari
banyak pembelajaran yang bisa saya ambil setelah menjadi orang yang dulu itu. Dulu.
Bahwa saya tak ingin mengulangi masa-masa tersebut. Sudah lewat pribadi yang
seperti itu. Sekarang memulai hal yang baru. Saya pikir sekarang saya lebih
memilih ‘diam’ di sosial media dibandingkan harus mengatakan sesuatu yang menyakitkan
buat orang lain atau mengatakan sesuatu yang memberikan energi yang negatif
buat siapa pun yang membacanya. Karena tidak menyenangkan menjadi orang yang
seperti itu.
Mau
populer atau tidak, bukan itu tujuan kita bersosial media. Meskipun hanya 1
orang yang membaca status kita atau mendapatkan manfaat dari status tersebut
saya pikir itu sudah lebih dari cukup dibandingkan kita populer, banyak yang
baca status kita, lalu banyak yang terintimidasi dengan hal tersebut. Setidaknya
kalau tak bisa mengatakan hal yang baik tentang orang lain, memuji diri sendiri
tentu jauh lebih bermanfaat daripada menghina orang bukan?
Hidup
hanya sekali. Kita tentu tak ingin menghabiskan energi kita untuk melakukan
hal-hal yang melelahkan dan pada akhirnya tak memberikan manfaat buat siapa
pun. Malah sebaliknya memberikan mudarat buat kita dan banyak orang di luar
sana. Setiap orang bisa berubah dan saya yakin semua orang yang kemarin
mengatakan hal yang tak bermanfaat ada kemungkinan hari ini akan membuat
perubahan yang sangat positif buat orang di sekitarnya. Asal kita mau saya
rasa.
Follow @honeylizious