Sepulang
dari supermarket bunda kesal karena tidak saya maupun ayah yang ingat
untuk membeli sabun cuci. Ayah kemudian berinisiatif untuk pergi
kembali ke supermarket, tapi ibu bilang tidak usah karena hari sudah
malam. Saya tahu ibu kesal karena sekarang dia tidak bisa mencuci
piring, padahal banyak sekali pekerjaan lain yang ingin dia
selesaikan. Lagipula ibu memang paling tidak suka melihat dapur yang
kotor. Dia sangat takut nanti ada tikus berkeliaran di rumah kita.
Ayah
memalingkan wajahnya pada saya, dan menyuruh saya untuk mengatakan
sesuatu untuk menghibur ibu. Tapi saya membalas tatapan ayah sambil
bilang padanya tanpa suara agar ayah saja yang melakukannya. Akhirnya
ayah mengalah, dan dia mendekati ibu yang sedari duduk sendiri di
sofa. Ayah mengajak ibu untuk pergi ke garasi bersama kami. Tadinya
ibu tidak mau, namun setelah saya mengajaknya juga maka dengan
terpaksa ibu pun mau.
Setelah
memapahnya sampai ke garasi wajah ibu pun berubah sumringah. Dia
tidak percaya mobil idamannya yang selama ini dia inginkan ada di
depan matanya, lebih dari itu ada di garasi rumahnya. Ayah langsung
menjelaskan pada ibu bahwa karena kita buru-buru ingin membawa mobil
baru ini ke rumah maka tadi di supermarket kita kelupaan membeli
sabun cuci. Mendengar itu ibu pun paham, dia bahkan sudah tidak
peduli lagi pada itu. Dia sungguh senang sekarang, dan berterimakasih
pada ayah juga pada saya karena telah memberinya kejutan yang tidak
disangka-sangka.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).