Rasanya
sudah tak mampu lagi mengatakan diri ini manusia biasa makanya melakukan
kekhilafan. Memang manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tapi apakah lantas
saya harus terus berada di dalamnya? Setidaknya berusaha mencuci semua dosa
yang sudah terlanjut menempel di diri ini. Beberapa waktu yang lalu saya tak
sengaja menemukan sebuah tulisan yang sederhana, Cuma sudah lupa di blog yang
mana. Di sana tertulis tentang 10 manusia yang tak diterima salatnya.
Menegakkan
salat 5 waktu dengan khusyuk saja masih terus belajar.
Ternyata
ada satu orang yang tak diterima salatnya jika dia tak menutup auratnya. Sudah belajar
agama sejak duduk di bangku sekolah dasar dan sudah diajari bahwa yang bukan
aurat perempuan hanya telapak tangan dan wajah. Selama ini saya memang tidak
menggunakan kaus kaki kecuali saat kuliah. Itu pun kadang rok yang dikenakan
suka melayang-layang saat naik motor sehingga betis ke mana-mana. Terlihat oleh
banyak orang di jalanan. Wah berarti salat saya? Amalan saya?
Sekarang
sudah mulai memeriksa lemari dan menyisihkan semua celana panjang. Sebab ternyata
perempuan yang menutup aurat itu yang bentuk tubuhnya tak terlihat. Kalau pakai
celana tentu saja tercetak nyata bentuk kaki dan pantatnya. Apalagi yang saya
miliki adalah celana jeans. Sayang sekali untuk membuang celana yang masih
bagus tersebut. Makanya saya berpikir untuk mengubahnya menjadi rok yang dibuat
dengan mesin jahit mungil di rumah. Masih terus belajar memperbaiki diri namun
semoga saja Allah mengizinkan saya mengubah diri menjadi seseorang yang lebih
baik dari kemarin.
Saya
pikir menutup aurat ya sekadar tertutup saja. Jilbab juga dulunya tipis dan tak
terulur ke dada dan belakang. Padahal fungsinya di depan untuk menutupi bentuk
payudara dan di belakang untuk menutupi tali bra. Syukur-syukur suatu hari
nanti saya bisa mendapatkan hijab yang lebih lebar dan menutupkan bagian pantat.
Jadi malu sekali dengan diri sendiri ini. Rasanya sedemikian hina selama ini
bahkan sekarang pun rasanya masih banyak yang harus diperbaiki untuk menjadi
seseorang yang lebih beruntung ke depannya. Beruntung di dunia dan akhirat.