Honeylizious.com
– Saya baru sadar bahwa saya dilahirkan dari seorang ibu yang
sangat optimis di dalam hidupnya. Tak ada kata menyerah dan kalah.
Itu sebabnya saya menjadi seperti yang sekarang dikenal orang. Selalu
berusaha keras mendapatkan apa yang dia inginkan. Kalau gagal coba
lagi. Gagal coba lagi sampai berhasil.
Kejadian
yang paling mengesankan itu saat saya melaporkan keberuntungan saya
mendapatkan sebuah sepeda motor dari LINE. Banyak orang yang
mendengar saya mendapatkan hadiah sepeda motor pasti mengatakan,
selamat. Tapi ibu saya berbeda. Dia dengan bersemangatnya mengatakan
untuk ikut lomba lain lagi. Kalau bisa lomba yang berhadiah rumah.
Saat
itu saya berpikir bahwa ibu saya pasti bercanda. Yakin sekali dia
mengatakan bahwa saya harus ikut lomba yang berhadiah rumah?
Memangnya saya pasti menang. Itu yang ada di dalam kepala saya saat
mendengar dia bicara demikian. Begitu pula di lomba-lomba yang saya
ikuti kemudian.
Dia
selalu mengatakan: “Kita ikut lomba itu untuk menjadi Juara 1.
Ucapan adalah doa. Berdoalah untuk menjadi Juara 1.”
Padahal
waktu itu, jangankan juara 1, juara 3 saja hadiahnya sudah 10juta.
Tetapi karena ibu saya terus saja memberikan semangat ya saya doanya
jadi 'semoga Juara 1' dan ternyata doanya terkabul. Padahal saya
tidak yakin saya akan juara 1. Sekarang saya juga selalu percaya
dengan ucapan ibu saya untuk berdoa itu yang paling tinggi. Kali ini
juga berdoa semoga Juara 1 lagi di lomba yang berbeda.