Honeylizious.com
– Saya yakin larangan penggunaan kembang api dan petasan sudah ada
sejak lama. Sudah banyak pula musibah yang terjadi gara-gara dua
benda ini. Tapi yang aneh adalah orang yang melanggar itu tak jarang
juga pejabat pemerintah. Seperti di Pontianak beberapa waktu lalu.
Saya tidak protes soal perayaan hari besar. Saya hanya protes
perayaan hari besar yang menggunakan petasan dan kembang api. Apa pun
perayaannya.
Mengapa
harus menggunakan kembang api dan petasan? Selain mubazir uangnya.
Bukankah itu juga berbahaya? Bagaimana kalau ada tempat yang terbakar
gara-gara petasan dan kembang api tersebut? Apalagi dibakarnya di
dekat jalan raya. Itu juga tak kalah berbahaya. Pernah terbayangkan
jika kembang apinya meledak mengenai orang-orang yang sedang
berkendara?
Bagaimana
kalau mulai tahun ini kita merayakan tahun baru tanpa kembang api dan
petasan? Saya sendiri sebenarnya tak merasa ada yang berbeda dengan
hari-hari lainnya. Sama saja hari pergantian tahun di dalam hidup
saya. Saya juga tak merayakannya. Sebab selama ini saya lebih suka
sendiri dan menulis di kamar jika memang ada waktu luang. Kalau
memang pada akhirnya berada di tempat umum dan ikut menyaksikan
perayaan tahun baru ya memang sudah risiko keluar di malam tahun baru
bukan?
Apalagi
tahun ini sudah punya keluarga besar di Pontianak yang membuat acara
syukuran sederhana di rumah mertua. Ada lontong dan lauk-pauk di
sana. Kalau makan-makan sih saya tak keberatan. Berbagi kebahagiaan
bersama keluarga besar itu tentu sangat menyenangkan. Apa pun
momennya. Saya sendiri tidak akan membeli kembang api dan petasan
karena saya pikir buat apa bakar-bakar uang bukan?