Honeylizious.com
– Memutar otak lalu teringat dengan seseorang yang pernah
memberikan harapan yang menggantung pada saya. Saya pernah berada di
posisi ' si Anak Dare Tue' yang berada di dalam cerita pendek yang
saya tuliskan. Walaupun di dalam cerita memang saya lebih-lebihkan.
Tak ada yang memanggil saya demikian di masyarakat. Sebab saya bukan
orang Pontianak dan tak punya tetangga itu menyenangkan. Sebab
tetangga saya satu-satunya ya atasan saya di kantor yang memang
memberikan tempat tinggal untuk saya di gedung Volare Network.
Saya
menulis sebisanya saja. Secepat yang saya mampu. Satu jam kelar. Saya
endapkan. Lalu pergi keluar rumah beberapa jam. Saat kembali sudah
pukul 22.00 lewat. Masih ada waktu untuk membaca kembali sebab saya
ternyata sepanjang jalan menuju rumah mertua dan kembali, memikirkan
tentang cerpen ini. Rasanya ada yang aneh. Tak bisa seperti ini. Jadi
saya menghapus setengah cerpen tersebut hingga bagian akhir. Saya
harus mengubah bagian akhirnya.
Waktu
yang sempit. Tiga yang saya buang, dua yang bisa menggantinya.
Jadilah 5 halaman. Itu pun karena ditambah dengan epilog dari novel
yang batal saya selesaikan. Benar-benar pendek sebenarnya.